Hadirnya pabrik Onduline di Pasuruan juga menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam mendorong penggunaan konten lokal melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Onduline sendiri telah menargetkan nilai TKDN mencapai 40 persen. Pencapaian ini tidak hanya mencakup penggunaan bahan baku dan bahan pendukung, tetapi juga pemanfaatan tenaga kerja lokal.
Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Roki Christian Hadi Saputra menyampaikan bahwa 85 persen karyawan pabrik Onduline baru di Pasuruan merupakan warga lokal di wilayah yang sama.
“Pabrik ini diawali dengan sekitar 40 karyawan, dan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya pabrik 24 jam sehari, dengan seluruh karyawan yang bekerja merupakan warga negara Indonesia,” kata Roki.
Roki juga menyampaikan bahwa pembangunan pabrik Onduline di Pasuruan mendapat dukungan dari Bupati Pasuruan beserta jajarannya serta pemerintah pusat, yang memberikan kemudahan dalam akses informasi, koordinasi antar instansi, bimbingan teknis, dan perizinan lengkap serta tepat waktu sejak tahap perencanaan hingga peresmian.
“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” ujar Roki.
Sebaga informasi, sepanjang 2024 Onduline berhasil mencapai target pertumbuhan pasar 10-15 persen. Onduline pun berkomitmen untuk mempercepat penetrasi pasar dan tumbuh sebesar 20-25 persen setiap tahun pada 2025.
Saat ini, pasar terbesar Onduline secara global adalah Turki dan Prancis. Namun, Indonesia telah berkembang pesat dan memiliki ambisi untuk menjadi pasar terbesar Onduline dalam 5 tahun mendatang.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |