Grid.ID – Produsen atap bitumen ramah lingkungan Onduline Group resmi membuka pabrik PT Onduline Manufaktur Indonesia di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kraton-Pasuruan, Jawa Timur.
Selain memperkuat posisi Onduline di Indonesia, pabrik tersebut diharapkan dapat mendukung pemerataan ekonomi dan memenuhi permintaan atap bitumen berkualitas tinggi yang menjangkau wilayah yang lebih luas.
PT Onduline Manufaktur Indonesia di Pasuruan dibangun pada lahan seluas 1,2 hektar dengan nilai investasi lebih dari Rp 150 miliar.
Pabrik tersebut dilengkapi dengan teknologi painting line yang terdiri dari dua lini utama, yaitu impregnasi dan painting, serta fasilitas pemotongan dan pengemasan.
Selain itu, tersedia juga fasilitas Research and Development (R&D) untuk mendukung kegiatan operasional yang berkaitan dengan inovasi.
Menurut Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane, pabrik baru Onduline di Pasuruan mengintegrasikan teknologi sistem impregnasi bitumen dan painting otomatis.
Teknologi tersebut memastikan proses produksi atap bitumen yang cepat dan efisien, serta menghasilkan pilihan warna yang bervariasi.
“Kalau pabrik dekat sama konsumen, kami lebih adaptif terhadap kebutuhan market. Itu sebabnya investasi di painting line menjadi cikal bakal inovasi Onduline di Asia. Jadi, pabrik kami di Pasuruan harus jadi innovation center se-Asia. Artinya, Indonesia akan menjadi jantung inovasi untuk negara-negara Asia lain,” kata Esther dalam keterangan tertulis yang diterima Grid.ID, Selasa (12/11/2024).
Sebagai bagian dari Kingspan Roofing and Waterproofing, PT Onduline Indonesia yang telah hadir selama 19 tahun juga memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam produksi, pemilihan bahan baku, dan distribusi produknya.
Baca Juga: Sandinterior, Jasa Desain Interior dan Pembuatan Bangunan untuk Hunian hingga Mess dan Restoran
Produk-produk Onduline terbuat dari bahan ramah lingkungan telah tersertifikasi Green Label Indonesia (GLI) kategori Gold. Komitmen ini, menurut Esther, akan tetap diterapkan pada operasional di pabrik baru di Pasuruan.
Sebagai informasi, perjanjian pembangunan pabrik telah ditandatangani direksi PT Onduline Manufaktur Indonesia dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebagai pengelola PIER pada September 2022. Setahun kemudian, disusul dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Juli 2023.
Pada tahap pertama, pabrik menargetkan kapasitas produksi lebih dari 2 juta meter persegi atap bitumen. Adapun produksinya mencakup berbagai jenis atap lembaran bergelombang, seperti Onduline Classic, Onduvilla, Onduline Tile, Duro 235, dan Onducasa.
Selain itu, pabrik baru tersebut juga akan memproduksi painted products yang merupakan inovasi baru Onduline di Asia.
Teknologi painting line memungkinkan produksi berbagai varian warna dengan fleksibilitas tinggi. Satu produk bisa mendapat dua hingga tiga kali pengecatan atau lebih dengan kombinasi warna yang beragam, seperti terang ke gelap, finishing dari doff hingga glossy, serta gradasi yang menarik.
Selain teknologi painting line, Onduline juga berencana menerapkan teknologi hemat energi sebagai bentuk komitmen pada keberlanjutan pada pengembangannya, serta menggunakan kendaraan operasional elektrik di area manufaktur.
Untuk mempertahankan komitmen produksi yang ramah lingkungan, pabrik juga melakukan proses sertifikasi ISO 14001, mempertahankan pemilihan bahan baku daur ulang, serta menetapkan standar wajib dalam penggunaan air serta pengelolaan limbah.
Sebagai komitmen menjaga konsistensi kualitas, pabrik Onduline di Pasuruan tengah mempersiapkan sertifikasi ISO 9001.
Sedangkan untuk memastikan produksi memenuhi standar nasional dan global, pabrik akan menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan SNI 7711.1:2012 dan persyaratan mutu produk Onduline.
Pabrik juga dilengkapi laboratorium dengan fasilitas uji iklim atau UV untuk simulasi ketahanan terhadap cuaca. Dengan begitu, setiap pengembangan formulasi baru akan disesuaikan dengan iklim Indonesia.
Komitmen Onduline mendukung TKDN
Hadirnya pabrik Onduline di Pasuruan juga menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam mendorong penggunaan konten lokal melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Onduline sendiri telah menargetkan nilai TKDN mencapai 40 persen. Pencapaian ini tidak hanya mencakup penggunaan bahan baku dan bahan pendukung, tetapi juga pemanfaatan tenaga kerja lokal.
Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Roki Christian Hadi Saputra menyampaikan bahwa 85 persen karyawan pabrik Onduline baru di Pasuruan merupakan warga lokal di wilayah yang sama.
“Pabrik ini diawali dengan sekitar 40 karyawan, dan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya pabrik 24 jam sehari, dengan seluruh karyawan yang bekerja merupakan warga negara Indonesia,” kata Roki.
Roki juga menyampaikan bahwa pembangunan pabrik Onduline di Pasuruan mendapat dukungan dari Bupati Pasuruan beserta jajarannya serta pemerintah pusat, yang memberikan kemudahan dalam akses informasi, koordinasi antar instansi, bimbingan teknis, dan perizinan lengkap serta tepat waktu sejak tahap perencanaan hingga peresmian.
“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” ujar Roki.
Sebaga informasi, sepanjang 2024 Onduline berhasil mencapai target pertumbuhan pasar 10-15 persen. Onduline pun berkomitmen untuk mempercepat penetrasi pasar dan tumbuh sebesar 20-25 persen setiap tahun pada 2025.
Saat ini, pasar terbesar Onduline secara global adalah Turki dan Prancis. Namun, Indonesia telah berkembang pesat dan memiliki ambisi untuk menjadi pasar terbesar Onduline dalam 5 tahun mendatang.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |