Chan telah membangun sebuah imperium yang melampaui perannya di layar lebar, melalui film-film sukses, kerja sama iklan, investasi yang bijak, dan usaha bisnis lainnya.
Namun, semua itu tidak diraih secara instan. Selama perjalanannya, Chan telah berubah dari seorang stuntman dan petarung menjadi aktor utama dan figur panutan.
Chan tidak berasal dari keluarga kaya, meskipun ia menghabiskan masa kecilnya di Victoria Peak, lokasi paling bergengsi di Hong Kong. Kehidupannya tidak pernah benar-benar istimewa.
Ayahnya bekerja sebagai koki di konsulat Perancis, sementara ibunya bekerja sebagai pencuci pakaian.
Kini, dengan kekayaan yang dimilikinya, Chan tidak pernah memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Ia masih berpakaian sederhana, mengenakan sneakers lama, tidak dikelilingi banyak pengawal, dan selalu terlibat dalam kegiatan amal.
Chan mengakui bahwa perubahan itu terjadi melalui proses panjang. Ada momen dalam hidupnya yang membuatnya merenungkan apa tujuan hidupnya sebenarnya.
"Apa yang sudah saya lakukan untuk diri saya, untuk negara saya, untuk masyarakat? Jika saya sembuh, saya ingin berbuat lebih banyak untuk orang lain," ujarnya setelah mengalami cedera dalam sebuah adegan laga tanpa stuntman.
Pada tahun 2004, Chan mendirikan yayasan kedua yang bertujuan membangun sekolah dan membantu anak-anak serta lansia di daerah-daerah terpencil di China.
"Ketika saya masih kecil, saya sangat miskin dan menginginkan segalanya. Jadi, ketika saya punya uang, saya mulai membeli barang-barang," ucapnya.
"Sekarang saya ingin memberikan segalanya. Ketika saya memberi seseorang sesuatu dan melihat wajahnya, itu membuat saya sangat bahagia," sambungnya.
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | TribunJatim.com,Kompas.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |