“Tapi emang karena sepatu bang. Aku ngerasa karena aku maksa banget mau beli sepatu, aku akhirnya enggak bisa ngelarang papaku motoran,” jelasnya.
Abidzar menyatakan bahwa seandainya dia berada di rumah saat itu, dia yakin bisa menghalangi ayahnya untuk keluar.
“Kalau aku di rumah, kemungkinannya aku bisa ikut sama papaku naik motor mati sekalian, atau pun aku bisa ngelarang papaku naik motor akhirnya nggak jadi naik motor, matinya lebih tenang,” terang Abidzar.
Hingga kini, Abidzar masih belum bisa melupakan peristiwa tersebut dan merasa menyesal atas kematian ayahnya yang terjadi setelah dia meminta dibelikan sepatu.
“Sampai sekarang aku masih ada penyesalan, dan akhirnya baru ketemu itu sepatu 10 tahun kemudian, baru dapat tahun ini aku sepatunya.” katanya.
Setiap kali melihat sepatu yang pernah dia inginkan, Abidzar membeli dua pasang sekaligus, mengaku melakukannya karena merasa ada rasa dendam.
“Akhirnya aku beli tuh sepatu dua, karena memang sepatu dendam,” pungkasnya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |