Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Kronologi meninggalnya Uje kini dibeberkan Abidzar Al Ghifari.
Abidzar Al Ghifari mengaku pilu saat saksikan Umi Pipik histeris di rumah sakit saat Uje dinyatakan meninggal dunia.
Seperti diketahui, Uje meninggal dunia karena kecelakaan tahun 2013 silam.
Uje meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pukul 14.00 WIB.
Baru-baru ini, Abidzar Al Ghifari beberkan kronologi meninggalnya Uje.
Abidzar Al Ghifari mengungkapkan bahwa Umi Pipik sampai menangis histeris saat mendengar kematian Uje di rumah sakit.
Hal itu diungkap Abidzar saat podcast bersama Praz Teguh yang tayang di akun Instagram @lambegosiip, Jumat (22/11/2024).
Pada awalnya, Abidzar Al Ghifari mengungkapkan kembali kenangan saat kepergian sang ayah, Ustaz Jefri Al Buchori, yang hingga kini masih menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Ketika itu, Abidzar yang masih berusia 12 tahun ingin membeli sepatu bola dan meminta dengan penuh harapan kepada almarhum ayahnya.
“Di SD itu aku lagi gengsi-gengsi sepatu futsal bang, pengin nyari lah sepatu futsal paling baru kan,” ungkap Abidzar.
Namun saat itu, Uje panggilan akrab untuk Ustaz Jefri baru saja pulih dari sakit, sehingga Abidzar ditemani ibunya untuk membeli sepatu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
“Terus aku izin ke almarhum, kata almarhum ‘ya udah cari sana di PIM’. Ditemenin lah aku sama umi,” sambungnya.
Ketika sedang membeli sepatu, Umi Pipik tiba-tiba menerima telepon dari Ustaz Jefri Al Buchori yang meminta izin untuk mengendarai motor.
“Terus enggak lama umi ditelepon sama almarhum, ngomong izin mau naik motor malam-malam. Sama umi tuh udah dilarang nggak usah kan lagi sakit,” ujar Abidzar.
Meski telah dilarang oleh istrinya, almarhum tetap memaksa untuk naik motor, meskipun kondisinya masih belum sepenuhnya sehat.
Beberapa saat setelah Abidzar dan ibunya tiba di rumah, Umi Pipik menerima telepon lagi dan menangis mendengar kabar tersebut.
“Nggak lama ada yang nelepon umi, umi angkat. Nangis sampai jatuh, cabut,” lanjutnya.
Pada saat itu, Abidzar tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan ibunya, namun dia ikut menangis. Tak lama kemudian, Abidzar dibawa ke rumah sakit.
Baru di sana, dia mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Kematian sang ayah menyisakan penyesalan mendalam bagi Abidzar.
Aktor yang bermain dalam film Balada Si Roy itu menyesali keinginannya untuk meminta dibelikan sepatu.
“Umur 12 tuh aku nyalahin diri sendiri karena kematian papaku,” sesal Abidzar.
“Tapi emang karena sepatu bang. Aku ngerasa karena aku maksa banget mau beli sepatu, aku akhirnya enggak bisa ngelarang papaku motoran,” jelasnya.
Abidzar menyatakan bahwa seandainya dia berada di rumah saat itu, dia yakin bisa menghalangi ayahnya untuk keluar.
“Kalau aku di rumah, kemungkinannya aku bisa ikut sama papaku naik motor mati sekalian, atau pun aku bisa ngelarang papaku naik motor akhirnya nggak jadi naik motor, matinya lebih tenang,” terang Abidzar.
Hingga kini, Abidzar masih belum bisa melupakan peristiwa tersebut dan merasa menyesal atas kematian ayahnya yang terjadi setelah dia meminta dibelikan sepatu.
“Sampai sekarang aku masih ada penyesalan, dan akhirnya baru ketemu itu sepatu 10 tahun kemudian, baru dapat tahun ini aku sepatunya.” katanya.
Setiap kali melihat sepatu yang pernah dia inginkan, Abidzar membeli dua pasang sekaligus, mengaku melakukannya karena merasa ada rasa dendam.
“Akhirnya aku beli tuh sepatu dua, karena memang sepatu dendam,” pungkasnya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |