Menurut Jeki yang juga ketua kelompok Simpul Wisata Desa sebuah lembaga desa Karuing yang bertugas untuk mengurus para wisata, kadang kalau beruntung juga terdapat orang-utan liar berada disana. “Tetapi, karena sekarang air lagi tinggi orang-utan tidak akan mendekati sungai tetapi justru masuk ke tengah hutan karena orang-utan adalah salah satu binatang yang tidak bisa berenang,” kata Jeki.
Setelah puas berlama-lama di atas perahu dan menikmati senja di hutan Karuing, sebelum hari gelap dan hujan tiba mesin ces dihidupkan kembali lalu keluar kembali ke desa. Tapi pengalaman saya yang pernah memasuki beberapa taman nasional di Indonesia hutan di Karuing dan taman nasional Sebangau memiliki kelebihan yang tak dipunyai oleh daerah lain.
Banyak yang bisa ditawarkan kepada wisatawan yang datang ke Karuing. Selain susur sungai di tengah hutan, juga bisa treking menjelajah hutan melihat lebih dekat flora dan fauna di alam bebas,
“Bagi penyuka fotografgi alam liar kawasan Karuing adalah surga. Disini tersaji mulai reptilia mulai ular piton, ular hijau, burung betet, rangkong badak, kangkareng perut putih, julang emas, juga sempur hutan sungai dan masih banyak lagi,” kata Nurdin Razak, ahli ekowisata sekaligus photographer alam liar.
Selain keindahan alam ada satu hal yang menarik dari Karuing adalah perilaku masyarakatnya yang ramah. Bukan hanya mereka yang dewasa saja tetapi sampai anak-anak pun juga demikian.
Saya punya pengalaman, ketika hari pertama datang di desa pas di depan masjid tiba-tiba ada seorang anak datang menghampiri saya. Si anak mengenakan busana muslim dengan senyum mengulurkan tangan mengajak berjabat tangan.
“Salam kenal om nama saya Abit,” katanya dengan ramah. Jujur, seketika itu saya membatin betapa si anak ini percaya dirinya tinggi dan santun.
Sejurus kemudian, saya diajak duduk di teras masjid oleh bocah yang duduk di bangku kelas 5 SD itu dan diajak ngobrol. Dia tanya asal saya dan apa keperluan saya datang ke desanya.
Tak lama kemudian, kawan-kawannya yang dari dalam masjid keluar juga menjabat tangan dan ikut bergabung berbincang dengan topik bola olahraga yang dia gemari. Bahkan dia menanyakan satu persatu pemain timnas. “Om sudah pernah bertemu dengan mereka,” kata Abit yang membuat saya agak gelagapan karena saya tidak menguasai dunia bola.
Baca Juga: 5 Shio Paling Bahagia Tinggal di Desa, Hidup Tenang dan Bisa Kerja Seperlunya Saja
Saya kerap bepergian ke berbagai daerah tapi saya sangat jarang bahkan belum pernah menemukan ada anak-anak yang rasa percaya diri dan adabnya begitu tinggi. Dan perilaku yang demikian bukan hanya Abit saja tapi juga anak-anak yang lain.
Sejak perkenalan pertama itu kalau pagi hari sebelum berangkat sekolah Abit juga anak-anak lain abis memunguti mangga kuweni matang yang berjatuhan kemudian mengantarkan ke penginapan.Kebetulan Karuing adalah surganya manga kuweni.
Saya merasakan selama dua pekan di Karuing, tak hanya menyenangkan tetapi meninggalkan kesan yang tak mudah dilupakan.***.
Gandhi Wasono
Kecelakaan Beruntun di Kota Batu, Siswa Ungkap Suasana Mencekam di Dalam Bus Rem Blong, Banyak yang Pingsan?