3. Posisi tidur bayi
Hal ini sepertinya sering dianggap sepele oleh para orangtua.
Bayi yang tidur tengkurap atau tidur miring cenderung memiliki kesulitan untuk bernapas.
Saat bayi dalam posisi tengkurap, pergerakan udara di mulut menjadi terganggu karena adanya penyempitan jalan napas.
Hal ini akan menyebabkan si kecil menghirup karbon dioksida yang baru saja ia hembuskan.
Sehingga kadar oksigen dalam tubuh bayi menjadi berkurang dan akhirnya bayi bisa meninggal.
BACA JUGA Tren Hijab 2018 Menurut Pandangan Putri Aa Gym, Ghaida Tsurayya
Selain itu, benda-benda yang ada di kasur saat bayi tidur juga bisa berpengaruh.
Seperti bantal, selimut, boneka atau mainan yang mungkin bisa menutupi mulut dan hidung bayi.
Akhirnya, hal ini juga akan mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan pada si kecil saat ia tidur.
4. Hipertermia (kepanasan)
Pakaian bayi yang terlalu tebal dan tertutup, atau suhu ruangan yang panas juga dapat meningkatkan metabolisme pada bayi.
Hal ini bisa membuat bayi kehilangan kontrol pernapasannya.
BACA JUGA Inspirasi Gaya Hijab Syar’i yang Stylish ala Putri Cantik Aa Gym, Ghaida Tsurayya
Namun, suhu panas sebagai penyebab SIDS belum dapat dijelaskan dengan baik, apakah ini menjadi faktor yang benar-benar menyebabkan SIDS.
Ada juga yang berpendapat jika hal ini hanya menggambarkan penggunaan pakaian atau selimut yang menghalangi pernapasan pada bayi.(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |