Sementara itu, Elinor yang berdarah Afrika-Amerika ditugaskan untuk merawat para tahanan asing.
BACA JUGA Sempat Melarikan Diri, Inilah Sosok Sebenarnya 'Nenek Nazi'
Friedrich yang berasal dari Wina adalah anak tunggal dari keluarga kaya.
Orangtua Friedrich memberikan pendidikan yang baik untuknya, namun tidak memberikan perhatian dan kasih sayang.
Akhirnya Friedrich pun mencari kenyamanan dari musik jazz.
Bagi Friedrich, Elinor adalah sosok gadis imipiannya.
Dia merayu Elinor dengan camilan dari dapur kapm tempatnya bekerja sebagai koki.
Ketika Friedrich membuka kelas memasak, Elinor adalah orang pertama yang mendaftar kelas tersebut.
BACA JUGA Sejarah Panjang Sindrom Asperger, Dosa Seumur Hidup Nazi, dan Dunia Medis yang Gempar
Mereka saling menatap sambil mengaduk adonan bauernbrot dan brötchen.
Karena tak bisa menahan rasa cintanya, Friedrich pun lalu mendaftarkan diri sebagai relawan penerjemah di rumah sakit kamp agar bisa lebih dekat dengan Elinor.
Keduanya juga sering mencuri waktu untuk bertemu secara diam-diam.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |