Hal ini kemudian dituangkan dalam bukunya A Cook's Tour: Global Adventures in Extreme Cuisines pada 2001.
"Kau tidak akan pernah lagi bisa membuka koran dan membaca tentang pengkhianatan, pembunuh yang mematikan itu duduk untuk mengobrol dengan Charlie Rose, atau menghadiri urusan dasi hitam untuk majalah baru yang mengkilap tanpa tercekik", lanjutnya.
BACA JUGA Simak deh, Ekspresi Terkejut Minho SHINee Saat Disambut Kerumunan Fans di Bandara Yordania
"Saksikan apa yang dilakukan Henry di Kamboja - buah kejeniusannya untuk kewarganegaraan- dan Anda tidak akan pernah mengerti, mengapa ia tidak duduk di dermaga Den Haag di sebelah Milosevic".
'Jika Anda seorang penulis atau pendongeng dalam bentuk apa pun, ada sesuatu yang sangat salah dengan Anda'
Salah satu daya tarik Bourdain adalah bahwa ia sadar akan kesia-siaan yang diperlukan untuk menjadi seorang penulis.
"Mari kita hadapi itu, adalah sikap yang tidak masuk akal untuk melihat ke cermin di pagi hari dan berpikir, ' Anda tahu, ada orang-orang di luar sana yang benar-benar ingin mendengar kisah saya''', kata Bourdain dalam wawancara terakhirnya kepada Men's Journal.
'Tubuhmu bukan kuil, ini taman hiburan. Nikmati perjalanannya'
Pesan Bourdain kepada dunia adalah seperti yang ia tuliskan dalam bukunya, Kitchen Confidentional, adalah bahwa makanan seharusnya menyenangkan.(*)
Kabar Terbaru Jessica Kumala Wongso Usai Bebas, Unggahannya di Tiktok Jadi Omongan, Disebut ketinggalan Zaman
Source | : | insider |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |