Tradisi Pukul Sapu dilaksanakan seacar rutin setiap 7 hari pasca lebaran.
Seperti namanya, pada tradisi ini para pemuda saling berhadapan dengan menggunakan lidi dari pohon enau.
Dalam kurun waktu 30 menit, para pemuda yang terlibat akan saling menyerang.
(BACA JUGA: 6 Tradisi Unik dari Berbagai Negara yang Hanya Muncul Setiap Ramadhan, Indonesia Juga Punya loh!)
Seusai pertarungan, setiap pemuda mendapatkan pengobatan secara khusus dari desanya.
Pemuda dari desa Morela akan memperoleh getah jarak sebagai obat penyembuh luka.
Sementara pemuda dari desa Mamala menerima obat luka yang terbuat dari minyak kepala yang dicampur dengan pala dan cengkeh.
Tradisi yang telah dilestarikan sejak abad ke-17 ini memang membahayakan para anggotanya.
(BACA JUGA: Gak Pakai Ribet, Resep ‘Kulit Ayam Goreng Saos Keju dan Sambal Geprek’ Ala Chef Yuda Bustara)
Namun tradisi Pukul Sapu dianggap mampu menjalin ikatan silahturahmi antara kedua desa dengan baik.
2. Tradisi Perang Topat di Nusa Tenggara Barat
Dulu Tinggal di Pelosok Nusantara, Betrand Peto Ngaku Tak Pernah Makan Apel, Kini Bisa Makan Sekali Langsung 4 Kilo
Source | : | kompas |
Penulis | : | GRID |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |