Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi C
Grid.ID - Putri Alice merupakan ibu dari Pangeran Philip.
Ia dikenal di Israel sebagai sosok yang berani melindungi keluarga Yahudi yang dianiaya selama Holocaust di Gereja St Mary Magdalene, tempat ia dimakamkan.
Putri Alice secara resmi diakui oleh Negara Israel karena keberaniannya dalam menyelamatkan seorang ibu Yahudi dan beberapa anak-anaknya dari Nazi.
Meski kedua orangtuanya adalah orang Jerman, Putri Alice ternyata lahir di Istana Windsor dan dibesarkan sebagai seorang putri Inggris.
Ia kemudian menikah dengan Pangeran Andrew dari Yunani.
BACA JUGA Wajah Rafathar Setelah Bermain Flying Fox Bikin Netizen Khawatir!
Ketika keluarga Kerajaan Yunanani digulingkan, mereka harus diasingkan.
Pasangan ini dikaruniai lima anak, dan Pangeran Philip lahir sebagai bungsu di tahun 1921.
Pada 1930, saat Putri Alice berusia 45 tahun, ia dikurung di sanatorium yang ada di Swiss karena didiagnosis menderita skizofrenia.
Selama Perang Dunia II berlangsung, Putri Alice tinggal di Athena.
Ia bekerja dengan Swedia dan Palang Merah Swiss.
Selama pendudukan Jerman di Athena, Putri Alice melindungi sebuah keluarga Yahudi di apartemennya.
Karena keberaniannya ini, pada 1993, Yad Vashem menganugerahkan gelar 'Righteous Among the Nations', kepada Putri Alice.
Ini merupakan sebuah kehormatan yang diberikan kepada orang-orang non-Yahudi yang rela mempertaruhkan hidupnya selama Holocaust untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi.
Setelah Raja Konstantinus II dari Yunani digulingkan pada 1967, Pangeran Philip membawa ibunya ke Istana Buckingham.
Sayangnya, ibunya meninggal dua tahun kemudian.
Sebelum kematiannya, Putri Alice sempat meminta agar tubuhnya dimakamkan di Gereja St Mary Magdalene di Getsemani, Yerusalem Timur agar ia bisa dekat dengan bibinya Ella, Duchess Elizabeth Feodorovna.
Ella meninggal karena dibunuh secara brutal setelah Revolusi Rusia.
BACA JUGA Eric Nam Menyumbangkan Suaranya Untuk OST Film Hotel Transylvania 3!
Jasadnya kemudian ditempatkan di lumbung kerajaan di St George's Chapel di Windsor.
Pada 1988, barulah jasad Putri Alice dipindahkan ke Yerusalem.
Patriark Ortodoks Yunani di Yerusalem sempat menolak untuk menempatkan jasad Alice di Gereja Alice.
Karena lokasi pemakaman yang dipilihnya ternyata adalah sebuah gereja Rusia yang dipimpin oleh Archimandrite Anthony Grabbe, pria yang pernah ia tolak.
Saat itu, Pangeran Philip tidak dapat menghadiri pemakaman karena konflik antara Israel dan Palestina.
Beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 1994, Pangeran Philip mengunjungi Yad Vashem dan menanam pohon di sana untuk menghormati mendiang ibunya sekaligus mengunjungi situs makamnya.
BACA JUGA Pamit Dari Kegiatan di Gereja, Ratu Elizabeth II Dikabarkan Sakit
Pangeran Charles juga melakukan hal yang sama di tahun 2016.
Ketika menanam pohon untuk ibunya, Pangeran Philip mengatakan jika Putri Alice adalah sosok dengan keyakinan agama yang mendalam.
Lalu hari ini, cucunya, Pangeran William mengikuti jejak ayah dan kakeknya untuk melakukan ziarah ke tempat peristirahatan terakhir nenek buyutnya, Putri Alice di Yerusalem.
Pria berusia 37 tahun ini mengatakan jika mendengar sejarah tentang keluarganya adalah sesuatu yang sangat menarik. (*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | Express.co.uk |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |