Di antara penumpang pesawat ada dua warga Jerman, ahli ornitologi, Maria Koepcke dan putrinya yang berusia 17 tahun, Juliane Koepcke.
Mereka menuju ke Pucallpa untuk bertemu dengan sang suami, Hans-Wilhelm Koepcke, seorang ahli zoologi yang sedang melakukan penelitian di hutan Amazon.
Penerbangan yang membawa enam awak dan 86 tersebut disambar petir hanya 40 menit setelah take-off.
Sambaran petir menghantam tangki bahan bakar menyebabkan sayap kanan lepas dari lambung pesawat.
(BACA JUGA: Istri baru Caisar Tidak Larang Sang Suami Joget, Asalkan...)
Kecelakaan tak dapat dihindarkan lagi, pesawat turun mendadak dan mulai hancur karena semakin dekat dengan tanah.
Setelah jatuh bebas dari ketinggian 3.048 meter, pesawat meluncur di tengah hutan Amazon.
Kurang dari satu jam usai musibah terjadi, Juliane menemukan dirinya sebagai satu-satunya yang selamat dari penerbangan LANSA 508.
Juliane terluka parah dengan tulang selangkanya patah, luka dalam kaki, dan menderita gegar otak parah.
(BACA JUGA: Istri baru Caisar Tidak Larang Sang Suami Joget, Asalkan...)
Ketika pesawat itu hancur, gadis remaja itu masih terikat di tempat duduknya lalu jatuh ke tanah.
Setengah sadar, Juliane memanggil ibunya tetapi tak ada suara apapun.
Source | : | Tribun Travel,intisari |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |