Ia dilahirkan di lingkungan keluarga Samurai yang ada di Prefektur Yamaguchi.
Setelah lulus dari Yamaguchi Commercial College pada Maret 1916, Mita pergi ke Tiongkok untuk belajar bahasa Mandarin.
BACA JUGA Tak Tertarik Jadi Penyanyi Solo, Kinal eks JKT48 Pilih Jadi Presenter
Di sana, Mita berhubungan dengan beberapa Muslim Tiongkok dan menyukai cara hidup mereka yang tidak ia temukan di Jepang.
Pada 1920, Mita menulis sebuah artikel "Islam in China" di sebuah majalah terkenal di Jepang.
Kemudian, pada 1921 ia bertemu dengan Haji Omer Yamaoka, Muslim Jepang pertama yang menunaikan ibadah haji pada 1909.
Setelah berinteraksi cukup lama di lingkungan orang-orang muslim, akhirnya Mita memeluk agama Islam secara resmi pada 1941.
BACA JUGA Hadirkan Gorden Sebagai Pemanis Dalam Rumah yang Bikin Kece
Ia menerima nama tambahan Umar yang disematkan di awal namanya untuk menumbuhkan jiwa semangat islaminya.
Di usia 60 tahun, Mita memutuskan untuk mengabdikan dirinya untuk belajar Islam dan bahasa Arab.
Setelah kematian mendadak Sadiq Imaizumi, presiden pertama Asosiasi Muslim Jepang (JMA) pada tahun 1960, Mita terpilih sebagai presiden kedua.
Source | : | Facebook,Japanese Muslims |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |