“Masyarakat Jawa mengenalnya dengan istilah ‘Musim Bediding’ dimana terjadi perubahan signifikan suhu di awal musim kemarau. Akibat langsung dari perubahan suhu udara tersebut adalah munculnya fenomena embun es di Dieng, yang dikenal masyarakat dengan istilah ‘bun upas’ atau embun beracun,” ujar Setyoajie.
BACA JUGA: Daftar Korban Letusan Kawah Sileri Dieng, Lokasi Wisata Sementara Ditutup Untuk Umum
Butiran embun yang melapisi tanaman dan rerumputan berubah mengkristal serupa es batu.
Hamparan tanaman hijau di perkebunan warga berubah memutih bak salju di negeri empat musim.
Embun beku kali ini terbentuk cukup tebal.
Fenomena alam ini bahkan mencakup wilayah cukup luas.
BACA JUGA: Inilah Daftar Korban Letusan Kawah Dieng, dari Anak-Anak Hingga Lansia
Dikutip dari Tribun Jateng, Selain muncul di seputar kawasan Candi Arjuna Dieng Banjarnegara, fenomena langka ini juga muncul hingga kawasan wisata Bukit Sikunir di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Wonosobo.
"Mulai dari Sikunir, Dieng, kena semua,"kata Bukhori, warga Desa Sembungan Wonosobo
Fenomena embun beku ini ditandai dengan penurunan suhu hingga minus 5 derajat celcius.
Gejala bun upas sebetulnya telah disadari warga sebelumnya.
Lagi Hamil, Kiky Saputri Ngaku Ngebet Pengen Berhubungan Suami Istri, Khairi Auto Beri Respon Begini
Source | : | Twitter,kompas,Tribun Jateng |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |