Setelah beberapa minggu, peneliti lantas memeriksa semua peserta dari kedua kelompok dengan enchepalogram (EEG) untuk merekam aktivitas otak.
Uniknya ketika proses EEG berlangsung para peserta 'disuguhi' foto-foto para mantan mereka.
EEG secara spesifik mengukur Late Positive Potential (LPP), yaitu teknik untuk mengukur tingkat emosi dan perhatian, seberapa banyak aktivitas elektrik otak ketika peserta diperlihatkan foto mantan menunjukkan tingginya tingkat perhatian.
Hasil pengukuran dikombinasikan dengan kuis respon emosi yang diisi oleh peserta (self-assessment) untuk melihat konsistensi data.
Hasilnya? kelompok peserta yang melakukan ketiga strategi diatas menunjukkan respon emosi lebih sedikit ketika melihat foto mantannya.
Sedangkan kelompok yang dibiarkan tanpa perintah apapun mempunyai tingkat emosi lebih tinggi ketika melihat foto mantannya.
Artinya bahwa strategi untuk move-on tadi bisa dibilang ada efeknya.
Nah, sudah siap move on sehat? (*)
Source | : | Kompas.com,psycnet |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |