Pakar otopsi mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin menempatkan tubuh wanita dalam posisi yang penuh cinta jika dia sudah mati.
Para ahli mengatakan kemungkinan wanita itu memilih untuk mati dan dikubur dengan pasangan cintanya.
Menurut studi literatur, warga di sekitar punya keyakinan untuk menyarankan pihak wanita meminum racun saat masuk ke dalam kubur dan memeluk suaminya yang baru saja mati.
Dalam kasus lain, pemakaman dari budaya ini telah mengungkapkan bahwa saat meninggal, seorang pria akan memegang tangan seorang wanita serta bibir pria akan menyentuh dahi wanita, lengan keduanya saling berpelukan.
Dr Bandrovsky mengatakan, “Dari sudut pandang kami, wanita ini melakukannya secara sukarela. Mungkin, wanita itu tidak ingin hidup dengan pria lain dan terbiasa dengan cara hidup yang baru. Jadi dia lebih suka pergi dengan suaminya".
Baca juga : Penuh Haru Pemakaman Mantan Angkatan Laut, Penyelamat Anak di Gua Thailand
“Kami kira keputusan seperti itu ditentukan hanya oleh keinginannya sendiri dan usahanya untuk tetap bersama kekasihnya.”
Dr Bandrovsky juga berujar, "Dia mungkin, misalnya, telah meminum piala racun agar bisa menyatu dan bersama meninggal dengan suaminya tanpa rasa sakit."
Pernikahan berkembang dengan baik dalam budaya Vysotskaya yang memperlihatkan pasangan suami dan istri memiliki tanggung jawab yang jelas dan bagian utama dari keyakinan mereka adalah wanita lebih suka mati dengan bersama suaminya.
Baca juga : Jadi Pernikahan Kontroversial, Pasangan Bollywood ini Tetap Langgeng
Beda dengan Ahmad Dhani dan Ari Bias, Opick Ungkap Alasan Ikhlas Lagunya Dinyanyikan Orang Tanpa Royalti
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |