Dari pasien yang terkena syaraf tulang belakang tertarik yang pernah ditangani Umar, penyembuhannya cukup lama.
"Terkait kesembuhannya kami belum bisa memastikannya," katanya.
Sugiono, ayah korban mengatakan hanya bisa pasrah terkait musibah yang dialami anaknya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini mengaku kesulitan membiayai pengobatannya.
BACA JUGA: Perampok Bersenjata Dilumpuhkan oleh Seorang Ibu yang Ternyata Polisi Sedang Tak Bertugas
"Saya berharap pihak sekolah bertanggung jawab terkait seluruh pembiayaan pengobatan hingga sembuh," ungkapnya.
Gus M.Rofiq Afandi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ghoits menjelaskan, ia tidak curiga karena korban awalnya tidak merasakan gejala apapun.
Selang beberapa hari, korban baru merasakan sakit pada bagian kaki dan tulang belakangnnya.
"Puncaknya, ketika hendak salat subuh ia tidak bangun, kedua kaki dan tubuhnya tidak bisa gerak," ucapnya.
Gus Rofiq, sapaan pria ini, menjelaskan ia mengetahui dari teman sekolah korban terkait penyebab kejadian yang menimpa korban.
Dari keterangan itu ia mengetahui jika korban menderita cidera parah pada syaraf tulang belakang setelah mendapat hukuman squat jump.
BACA JUGA: Dengan Tangan Kosong, Seorang Nenek 78 Tahun Lumpuhkan Perampok Berusia 28 Tahun
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban