Soal inovasi terbarunya, Rusia memperkenalkan Su-57, yang disebut sebagai jet siluman dan lebih sangar dibanding F-35 dan F-22 milik AS, tapi enggak terlalu laku dijual.
Mereka juga punya tank T-14 Armata, yang didesain untuk membunuh tank-tank NATO, tapi tidak laku juga.
Tidak lakunya produk-produk militer Rusia ini mungkin disebabkan turunnya harga minyak, mungkin juga karena sanski AS.
(Baca Juga: Atlet Asean Games Meninggal karena Kanker Getah Bening dan Ini Pemicunya)
China berlari sangat liar
Soal perlengkapan militer, China dulu sangat bergantung pada Rusia.
Dari situ China berhasil membangun dasar yang kuat dalam membangun kekuatan militernya menjadi yang terbesar di dunia—melampuai saudara tuanya itu.
China, bukan Rusia, menjadi negara pertama yang menjawab dominasi AS dalam hal pesawat siluman dengan Chengdu J-20.
China juga berlari sangat kencang dalam hal perangkat lunak dan komputasi.
Sama seperti Putin yang ingin menambah luas wilayah geografis negaranya, China juga melakukan hal serupa.
Negara ini ingin memperluas wilayah lautnya dengan membangun benteng militer di Laut China Selatan dan terus melakukan klaim-klaim di sana.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |