Setelah usianya cukup, dia bergabung dengan SS untuk menjaga pusat tahanan wanita dan anak.
Setelah melewati ujian yang ketat dan pemeriksaan medis, Irma dikirim ke Ravensbruck untuk pelatihan dan dia sering memukul narapidana tanpa alasan.
Pada tahun 1943, dia menerima perintah untuk melapor ke Auschwitz-Birkenau dan mengadopsi kebiasaan mengenakan sepatu bot berat, membawa pistol dan cambuk yang dikepang dari kawat dan plastik.
Pada tahun berikutnya, dia dipromosikan ke pangkat tertinggi kedua yang dapat dimiliki perwira SS dan bertanggung jawab atas sebuah kamp yang menampung tiga puluh ribu wanita.
Dia mendapatkan dua anjing besar yang dilatih untuk membunuh dan dengan sengaja membuat anjing-anjing itu lapar agar menjadi lebih kejam dan ingin menyerang.
Grese mencambuk wanita yang mencoba menjadi lebih kejam darinya.
Dia juga menangani operasi untuk infeksi yang disebabkan oleh cambukan dan nampaknya menikmati tangisan dari mereka yang menjalani operasi tanpa anestesi.
Para saksi mengklaim bahwa Grese tidak hanya berteriak, tapi juga menendang mereka dengan sepatu botnya.
Dikatakan bahwa Grese menikmati sensasi menyaksikan penderitaan korbannya.
(Baca Juga :Dua Bahaya ini Mengintaimu yang Suka Tidur Dengan Kipas Angin Menyala)
Jika para tahanan wanita tidak menyelesaikan pekerjaan dengan benar, Grese akan membuat anjing-anjingnya merobek para wanita menjadi potongan-potongan.
Menurut orang yang selamat, Grese biasanya memukul setidaknya tiga puluh wanita sampai mati setiap harinya.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |