Grese juga dilaporkan memiliki nafsu seksual yang tidak terpuaskan.
Ketika dia mulai bosan dengan pasangan seksualna, dia akan memukuli mereka dan memerintahkan mereka untuk mati.
Ketika orang-orang Rusia mengepung Auschwitz pada tahun 1945, dia dipindahkan kembali ke Ravensbruck dan kemudian ke Bergen-Belsen.
Namun, hal ini hanya menambah kebrutalan Grese.
Dia memaksa wanita untuk berdiri di luar yang dingin dan hujan selama enam jam dan jika tahanan itu tertangkap sedang bersandar atau duduk, Grese akan memukuli mereka sampai mati.
Di sinilah dia mendapat julukan The Beast of Belsen' (Binatang Buas dari Belsen).
Pada bulan April 1945, pasukan Inggris datang untuk membebaskan kamp dan berusaha menangkap Grese.
Grese mengeluarkan revolver peraknya dan berusaha menembak Brigadir Bob Daniel di bagian punggungnya.
(Baca Juga :Raja Muslim ini Berhasil Lolos dari 55 Kali Upaya Pembunuhan Dirinya)
Sebelum Grese bisa menarik pelatuk, Daniel berbalik dan Grese melarikan diri.
Setelah berhasil ditangkap, Grese berkata mengenai kekejamannya, "Adalah tugas kami untuk memusnahkan unsur-unsur anti-sosial sehingga masa depan Jerman akan terjamin."
Pada 13 Desember 1945, Grese menjadi kriminal Nazi termuda yang dieksekusi pada usia dua puluh tahun karena kejahatannya.
Dia digantung dengan senyuman di wajahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Irma Grese, Penjaga Kamp NAZI Tercantik yang Siksa dan Bunuh Korban secara Sadis namun Tersenyum saat Digantung
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |