Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi
Grid.ID - Lee Keum Seom (92), wanita asal Korea Selatan menangis ketika ia kembali dipertemukan dengan putranya, Ri Sang Chol (71) di Korea Utara.
Rupanya, selama ini mereka terpisah akibat perseteruan yang terjadi di antara Korea Selatan dan Korea Utara.
BACA JUGA Jangan Ditahan, Inilah 3 Manfaat Menangis untuk Pikiranmu
Dilansir Grid.ID dari laman The Independent pada Selasa (21/8/2018), sekitar 90 keluarga dari Korea Selatan dan Korea Utara kembali bertemu untuk pertama kalinya setelah terpisah selama hampir tujuh dekade akibat Perang Korea.
"Berapa anak yang kau miliki? Apa kau memiliki seorang anak laki-laki?", tanya Lee Keum Seom pada putranya, Ri Sang Chol saat keduanya bertemu di resor Diamond Mountain Utara.
Pertemuan ini tentu sangat ditunggu-tunggu oleh keduanya.
BACA JUGA Vega Darwanti Kuat Meski Harus LDR dengan Sang Suami
Korea Selatan dan Korea Utara baru saja mengadakan acara reuni pertama mereka pada hari Senin (20/8/2018) setelah tiga tahun.
Puluhan keluarga dari Korea Selatan datang menyeberangi perbatasan yang dijaga ketat untuk bertemu dengan keluarga mereka.
Reuni singkat itu dihadiri oleh sekitar 330 warga Korea Selatan dan 185 warga Korea Utara.
BACA JUGA Olivia Zalianty Setuju 4 Atlet Basket Jepang Dipulangkan karena Sewa PSK di Jakarta
89 di antaranya sudah lanjut usia dan harus duduk di kursi roda.
Bahkan beberapa dari peserta harus berusaha untuk mengenali keluarga mereka setelah terpisah selama lebih dari 60 tahun.
Melansir dari laman Tribunnews (21/8/2018), jutaan orang mengungsi karena perang di tahun 1950-an.
BACA JUGA Cuma Butuh 3 Bahan Saja, yuk Bikin Pembersih Mukamu Sendiri!
Bukannya berakhir dengan perjanjian damai, konflik itu justru berakhir dengan gencatan senjata.
Sejak itu, pertukaran surat atau panggilan telepon antarwarganya pun dilarang.
Reuni ini pun dibatasi dengan waktu.
BACA JUGA Pro Kontra Presiden Jokowi Pakai Stuntman, Deddy Corbuzier Berikan Pendapat
Para kerabat yang telah puluhan tahun terpisah akan bertemu dengan keluarganya sebanyak enam kali.
Dengan total pertemuan 11 jam dalam waktu tiga hari.
Untuk bisa mengikuti reuni ini, warga Korea Selaran harus terlebih dahulu mendaftar.
BACA JUGA Penampilan Sederhana Tamara Bleszynski Saat Datang ke Pernikahan Pengasuhnya di Ponorogo
Kemudian, mereka akan dipilih dengan sistem lotere yang terkomputerisasi.
Sementara sistem pemilihan yang digunakan di Korea Utara tidak begitu jelas.
Reuni keluarga terpisah ini bisa menjadi yang pertama sekaligus terakhir untuk setiap keluarga.
BACA JUGA Ini Dia Permintaan Joni Si Pemanjat Tiang Bendera yang Dipenuhi Oleh Presiden Joko Widodo
Karena daftar tunggu untuk mengikuti reuni ini juga sangat panjang.
Tahun lalu, sekitar 3.800 warga Korea Selatan yang mengajukan permohonan ikut reuni akhirnya meninggal tanpa pernah melihat kerabat mereka terlebih dahulu.
Seiring berjalannya waktu, program reuni keluarga ini mulai jarang.
BACA JUGA Curhat Istri Yama Carlos Pada Sang Pengacara, Berniat Gugat Cerai Hingga Lapor Polisi
Program ini berawal dari pertemuan bersejarah antara Korea Selatan dan Korea Utara pada tahun 2000.
Pertemuan itu menghasilkan kebijakan untuk melakukan reuni keluarga selama satu kali dalam setahun.
Namun seiring berjalannya waktu, reuni semakin jarang dilakukan.
BACA JUGA Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi, Masa sih? Berikut Penjelasannya
Terakhir kali acara reuni ini diselenggarakan pada tahun 2015.
Setelah tiga tahun, akhirnya reuni kembali dilakukan pada tahun ini stelah hubungan diplomatik antara kedua Korea mulai membaik. (*)
Source | : | tribunnews,independent |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |