Grid.ID - Vitamin D diproduksi tubuh sebagai respon dari paparan sinar matahari.
Tak hanya itu, vitamin D juga bisa kita peroleh dari kandungan makanan atau suplemen.
Meski demikian banyak yang menyebut bahwa vitamin D bukan vitamin, melainkan sebagai pro-hormon.
Pasalnya, vitamin dimengerti sebagai nutrisi yang tidak dapat dibuat, melainkan dihasilkan dari asupan makanan sehari-hari.
Sementara, vitamin D dapat disintesis tubuh saat kulit kita terpapar sinar matahari.
(BACA JUGA : 5 Cara Efektif Mengatasi Dengkuran Saat Tidur, Cari Tahu yuk!)
Diperkirakan, paparan sinar matahari yang masuk pada kulit selama 5-10 menit 2-3 kali per minggu dapat menghasilkan vitamin D yang cukup.
Berbicara tentang vitamin D, tahukah kamu kalau vitamin ini punya banyak manfaat untuk tubuh?
1. Vitamin D untuk kesehatan tulang
Vitamin D memainkan peran penting dalam pengaturan kalsium dan pemeliharaan kadar fosfor dalam darah, dua faktor yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang.
(BACA JUGA : 5 Tanda Kamu Menderita Osteoporosis, Salah Satunya Postur Tubuh yang Buruk)
Kita membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium di dalam usus dan untuk mendapatkan kembali kalsium yang seharusnya dikeluarkan melalui ginjal.
Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis.
2. Mengurangi risiko flu
Anak-anak yang mendapat suplai vitamin D cukup dapat mengurangi risiko infeksi influenza.
3. Mengurangi risiko diabetes
Beberapa penelitian observasional telah menunjukkan hubungan timbal balik antara konsentrasi vitamin D dalam darah di tubuh dan risiko diabetes tipe 2.
(BACA JUGA : Tubuhmu Terlalu Kurus? Berikut 5 Makanan yang Bisa Membantumu)
Pada orang dengan diabetes tipe 2, kadar vitamin D yang tidak mencukupi dapat berdampak negatif terhadap sekresi insulin dan toleransi glukosa.
Dalam sebuah studi, bayi yang menerima 2.000 Unit Internasional per hari vitamin D memiliki risiko 88 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 1 pada usia 32 tahun.
4. Bayi dan kehamilan yang sehat
Wanita hamil yang kekurangan vitamin D tampaknya berisiko lebih besar mengalami preeklampsia dan membutuhkan operasi caesar.
Status vitamin D yang buruk dikaitkan dengan diabetes melitus gestasional dan vaginosis bakterial pada wanita hamil.
(BACA JUGA : Amankah Menggunakan Pasta Gigi Berbahan Dasar Arang Aktif yang Sedang Tren?)
Penting juga untuk dicatat bahwa kadar vitamin D yang tinggi selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko alergi makanan pada anak selama 2 tahun pertama kehidupan.
5. Pencegahan kanker
Vitamin D sangat penting untuk mengatur pertumbuhan sel dan untuk komunikasi dari sel-ke-sel.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa calcitriol (bentuk aktif hormon dari vitamin D) dapat mengurangi perkembangan kanker.
Ini dilakukan dengan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah baru di jaringan kanker, meningkatkan kematian sel kanker, dan mengurangi proliferasi sel dan metastasis.
Vitamin D mempengaruhi lebih dari 200 gen manusia, yang dapat terganggu ketika kita tidak memiliki cukup vitamin D.
(BACA JUGA : Selain Mengganggu Aktivitas Metabolik, Inilah 5 Bahaya Minum Teh Saat Perut Kosong, Hati-hati!)
Asupan vitamin yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda tergantung usia mereka.
Asupan vitamin D yang direkomendasikan oleh US Institutes of Medicine (IOM) pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
- Bayi 0-12 bulan - 400 IU (10 mcg).
- Anak-anak 1-18 tahun - 600 IU (15 mcg).
- Dewasa sampai usia 70 - 600 IU (15 mcg).
- Orang dewasa di atas 70 - 800 IU (20 mcg).
- Wanita hamil atau menyusui - 600 IU (15 mcg).(*)
5 Shio Paling Suka Berkunjung ke Rumah Sanak Saudara Pas Imlek 2025, Kamu Termasuk?
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Elizabet Ayudya |
Editor | : | Linda Fitria |