Dikutip dari laman www.kerajaannusantara.com, kebo bule menjadi sangat dikeramatkan dan merupakan salah satu pusaka penting Keraton Kasunanan Surakareta.
Menurut kitab Babad Solo yang ditulis oleh Raden Mas Said, nenek moyang kebo bule adalah binatang kesayangan (klangenan) Sri Susuhunan Pakubuwono II (PB II).
Disebut bule karena warna kulit kerbau ini berwarna putih agak kemerah-merahan seperti warna kulit orang Eropa atau disebut dengan istilah bule.
BACA JUGA: Anak Sakit Flu, Sabai Dieter Morscheck Ajak Main Air di Kolam Karet
Menurut cerita, kebo bule ini adalah hadiah dari Bupati Ponorogo untuk PB II bersamaan dengan pemberian hadiah utama yaitu sebuah pusaka bernama Kyai Slamet.
Disertakannya kebo bule itu pada awalnya sebagai pengawal pusaka Kyai Slamet.
Oleh karena bertugas sebagai pengawal Kyai Slamet inilah maka kemudian Kebo Bule pun disebut dengan nama Kyai Slamet.
Cerita itu sesuai dengan penuturan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Winarno Kusumo dalam sebuah penuturannya kepada Kompas.com.
BACA JUGA: Bangga Bisa Bahasa Indonesia, Sebelum Pulang Atlet Asal Irak Puji Petugas Bandara 'Kamu Ganteng'
Menurut Kanjeng Winarno Kusumo, Kebo Bule Kyai Slamet mempunyai sejarah panjang.
"Nama Kyai Slamet tersebut sebetulnya adalah salah satu pusaka berupa tombak milik keraton."
"Pada jaman Pakubuwono ke-10, sekitar tahun 1893-1939, melakukan tradisi membawa pusaka Kyai Slamet keliling tembok Baluwarti pada hari Selasa dan Jumat Kliwon."
Usai Buat Gaduh, Razman Nasution dan Firdaus Oiwobo Datangi MA untuk Minta Maaf
Source | : | tribun solo,keraton.perpusnas.go.id |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |