Grid.ID - Seorang fotografer Pemerintah AS mengaku telah mengedit foto upacara pelantikan Presiden Donald Trump, agar jumlah warga yang hadir terlihat lebih banyak.
Proses penyuntingan foto dilakukan atas intervensi pribadi Presiden Trump.
Demikian menurut sebuah dokumen yang baru saja dirilis.
Sang fotografer memangkas ruangan kosong di dalam foto itu untuk diganti sejumlah foto baru sesuai permintaan Trump.
Baca Juga : Cuma dengan Alasan Cinta, 3 Wanita Ini Jatuh Cinta Pada Suku Pedalaman
Permintaan ini dilakukan sehari setelah Trump dilantik, setelah dia marah melihat foto yang menunjukkan warga yang hadir pada pelantikannya jauh lebih sedikit ketimbang yang hadir dalam pelantikan Barack Obama pada 2009.
Rincian ini diungkap dalam harian The Guardian sesuai pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri AS sesuai dengan Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik.
Fakta baru ini membuka tabir baru krisis pemerintahan Trump yang sudah dimulai sejak hari pertama ketika Gedung Putih mengklaim upacara pelantikan Trump adalah yang terbesar sepanjang sejarah AS.
Dokumen itu merinci kesibukan Badan Pertamanan Nasional (NPS) pada 21 Januari 2017 setelah pada pagi hari Trump menghubungi Direktur NPS Michael Reynolds.
Baca Juga : Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur Jadi Satu Bukti Keajaiban
Dokumen ini juga menyebut bahwa Sean Spicer, yang waktu itu adalah Sekretaris Pers Gedung Putih, menghubungi NPS berulang kali terkait foto pelantikan ini.
Rincian yang baru diungkap ini tidak termasuk dalam laporan direktur NPS yang menjalani pemeriksaan akibat masalah ini.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |