Grid.ID - Kuba, nama negara di Amerika Latin yang bakal selalu menjadi momok bagi Amerika Serikat (AS).
Pada era Perang Dingin tersebut, keberadaan Kuba semakin terkenal di dunia akibat Krisis Nuklir Kuba yang disponsori Uni Soviet tahun 1962.
Dalam krisis tersebut, Uni Soviet secara sengaja menempatkan rudal berhulu ledak nuklir di Kuba yang sewaktu-waktu dapat menyerang AS kapanpun.
Walaupun krisis ini dapat diselesaikan dengan damai, namun AS masih menaruh dendam kesumat kepada pemimpin Kuba, Fidel Castro.
Baca Juga : Pedagang Buah Kepergok Warnai Anggur dengan Cat Semprot Agar Menarik Pembeli
AS dengan CIA nya ingin menggulingkan Castro dari tampuk kekuasaan di Kuba.
Caranya dengan mengeliminasi pemimpin Revolusioner secepatnya.
Dikutip dari Kompas.com, tercatat sebanyak 634 kali Fidel Castro lolos dari percobaan pembunuhan yang dirancang oleh CIA.
Dari ratusan percobaan pembunuhan itu ada beberapa upaya yang paling fenomenal yang dilakukan oleh CIA namun berujung pada kegagalan.
Pada 13 Februari 1961, CIA melakukan upaya pertamanya membunuh Castro.
Fidel Castro amat menyukai apa itu yang namanya merokok.
Tentu dunia sudah tahu jika cerutu Kuba amatlah berkualitas. Jadi tak heran jika Castro suka merokok.
CIA yang mengetahui kebiasaan buruk Castro ini langsung memanfaatkannya.
CIA sengaja memberikan sebungkus cerutu favorit Castro yang sudah dibubuhi racun botulinum kepada agennya untuk diserahkan kepada Castro.
Sekali hisap maka akan langsung tewas.
Tapi entah bagaimana cerutu tersebut tidak pernah sampai ke tangan Castro.
Belum menyerah juga, CIA juga tahu jika Castro amat suka makan es krim.
Pada tahun yang sama, agen CIA di Kuba bernama Tony Varona ditugaskan meracuni Castro melalui es krim yang akan dilahapnya.
Varona kemudian menyerahkan botol kecil berisi racun kepada seorang pelayan restoran yang hendak menghidangkan es krim kepada Castro.
Namun upaya tersebut berhasil digagalkan oleh intelijen Kuba yang mendapati botol beracun tersebut dan mengamankannya.
Baca Juga : Angkat Budaya Dayak Kenyah, Larissa Ping Jadi Juara Miss World Malaysia 2018
Saking frustasinya gagal membunuh Castro, CIA kemudian mengubah rencananya.
Mereka berpendapat jika Castro tak dapat dibunuh maka mempermalukannya di hadapan rakyat Kuba sebagai solusinya.
CIA tahu Castro amat menyukai lambang kejantanannya, jenggot tebal.
Cara yang ditempuh tidaklah kalah aneh. Salah satunya adalah menggunakan bubuk thallium yang beracun di sepatu Castro untuk merontokkan jenggotnya.
CIA percaya Castro yang sangat bangga akan jenggotnya itu akan kehilangan karismanya jika berbicara di depan rakyat tanpa jenggot.
Bubuk ini bahkan sudah ditaburkan di sepatu yang akan dipakai Castro saat ia berencana melawat keluar negeri.
Tapi nasib mujur masih menaungi Castro, ia tak jadi melakukan lawatan karena suatu hal yang tak disebutkan.
Pemimpin Kuba itu akhirnya meninggal dunia dengan tenang pada tanggal 25 November 2011 silam.(Seto Aji/Grid.ID).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |