Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Sebuah nasib malang dialami oleh tiga bocah berinisial OW (11), US (5) dan DV (2 tahun 6 bulan).
Pasalnya, mereka disekap ibu tirinya bersama puluhan anjing, ular dan kucing di sebuah ruko di Jalan Mirah Seruni, Panakukang, Makassar.
Dikutip dari Serambinews, sang ibu tiri bernama Meilania Detaly alias Acci alias Memei alias Gensel (40) telah ditangkap polisi setelah berusaha kabur.
Dikutip Grid.ID dari berbagai sumber, berikut 7 fakta penyekapan tiga bocah di Makassar bersama puluhan anking dan ular.
1. Ibu tiri ditetapkan sebagai tersangka
Setelah diperiksa penyidik Polrestabes Makassar akhirnya menetapkan Memei alias Gensel (40) tersangka atas tindakan kejinya kepada ketiga anak tirinya.
Baca Juga : Kena Stroke, Mat Solar Engak Mau Jadi Artis Lagi
Penetapan tersangka Memei ditegaskan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono dalam konfrensi persnya, Selasa (18/9/2018) sore.
Penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara dan pengumpulan barang bukti dan serta keterangan saksi-saksi.
“Sore ini, kami meningkatkan status MM jadi tersangka kasus perlakuan salah, penelantaran, dan kekerasan anak. Tersangka dikenakan Pasal 77, 76, dan 80 Undang-undang Nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak. Selain itu juga dikenakan Pasal 44 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga,” tegasnya.
Atas pasal yang disangkakan, lanjut Wirdhanto, tersangka terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 100.000.000.
Mengenai motif penyekapan dan penyiksaan ketiga anak angkatnya, penyidik masih melakukan pendalaman.
Namun dari pemeriksaan awal, motifnya karena himpitan ekonomi.
Baca Juga : Al Ghazali Kecelakaan Mobil, Maia Estianty yang Merawat
"Tersangka mengalami tekanan, sehingga berdampak pada perlakuan kasar kepada ketiga anak angkatnya itu,” bebernya.
2. Sudah pernah terjadi
Ternyata Memei sudah pernah berurusan dengan polisi karena menyiksa tiga bocah malang tersebut tahun 2017 lalu.
Petugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus melakukan pemantauan terhadap ketiga bocah ini. Pasalnya, ketiga anak tersebut juga pernah disekap dan disiksa ibu angkatnya pada 2017 silam.
“Ini kasus lama, terulang kembali. Pernah kasus penyekapan dan penyiksaan ini terjadi pada tahun lalu, makanya kita pantau terus ketiga bocah ini," kata Adrian.
"Tahun lalu, si ibu angkat berjanji tidak mengulangi perbuatannya dan berjanji merawat ketiga bocah tersebut dengan baik,” katanya.
Baca Juga : Wow! Dipo Latief Ancam Nikita Mirzani dan Anaknya Cuma Karena Hal Ini
Ardian menjelaskan, dalam kasus kedua kalinya ini, sang ibu angkat menyekap dan menyiksa ketiga bocah dengan mengurungnya bersama puluhan hewan, pasalnya di ruko tersebut terdapat puluhan binatang seperti anjing, ular, dan kucing.
3. Ditemukan sejumlah luka
Saat dibawa melapor ke markas Polrestabes Makassar, petugas juga melakukan visum terhadap US dan DV di RS Bhayangkara. Hasilnya, tubuh mereka dipenuhi luka, bahkan ada luka mirip sundutan rokok.
“Banyak lukanya di tubuh kedua bocah ini. Kedua bocah ini disiksa oleh ibu angkatnya yang juga berhasil kabur dan masih dalam pencarian."
"Ini kasus sudah pernah terjadi pada tahun 2017 lalu, namun kembali terulang dan bahkan lebih sadis,” kata Ardian, Satgas PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Senin (17/9/2018).
Petugas segera melakukan perawatan medis terhadap US dan DV. Selain itu, pendamping ahli juga diberikan untuk kedua anak malang tersebut.
Baca Juga : Kronologi Lengkp Kecelakaan yang Menimpa Al Ghazali di Condet
US pun sempat menceritakan kepada petugas pengalaman pahitnya ketika disekap bersama puluhan binatang oleh ibu tirinya, Acci.
“Dengan pendekatan khusus, bocah perempuan US ini cerita kalau selama ini mereka dipaksa membersihkan kotoran hewan piaraan ibu angkatnya, Acci seperti anjing, ular dan kucing. Ketiga bocah ini juga disiksa, buktinya banyak luka di sekujur tubuh US dan DV. Bahkan terlihat ada kulit masih memerah seperti bekas sundut rokok," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar Andi Tenri Palallo kepada wartawan, Senin (17/9/2018).
5. Berhasil kabur meminta pertolongan
Dikutip dari Kompas.com, kisah perjuangan ketiga bocah tersebut yaitu OW (11), US (5), dan DV (2 tahun 6 bulan) lolos dari siksaan ibu tirinya, cukup mengiris hati.
Untuk membebaskan kedua adiknya, OW harus meyakinkan terlebih dahulu kedua adik tercintanya agar mau berpencar ketika berhasil keluar dari ruko.
Apabila berpencar, ibu tiri mereka tidak akan menangkap mereka lagi bertiga dan salah satu dari mereka akan bisa mencari pertolongan, kata OW.
Baca Juga : Al Ghazali Kecelakaan Mobil Ini yang Terjadi...
Kedua adiknya yang masih bocah itu pun setuju. Mereka mencari jalan untuk lolos dari ruko yang penuh dengan anjing, kucing dan binatang kesayangan Acci, ular.
Usaha ketiga anak tersebut pun berhasil. Ketiganya berhasil keluar dari ruko pada hari Minggu (16/9/2018) malam.
OW segera memisahkan diri dari kedua adiknya untuk mencari pertolongan.
Sementara itu, US dan DV sempat berkeliaran di jalan di malam hari dan akhirnya warga sekitar menolong kedua anak tersebut.
"Sang kakak OW ini mengatakan kepada kedua adiknya, agar berpisah sehingga kesulitan ditemukan oleh ibu angkatnya. Sang kakak ini pun kabur entah kemana,” kata Satgas PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ardian Arnold, Senin (17/9/2018).
Sebelum kabur, US sempat mengambil satu pasang baju buat DV adiknya dan dia sendiri.
Baca Juga : 5 Fakta Kecelakaan yang Menimpa Al Ghazali,Putra Sulung Ahmad Dhani
US juga mengambil uang celengan OW, kakaknya, sebesar Rp 32.000 yang katanya akan diberikan ke OW kalau suatu hari kembali bertemu.
Sesuai kesepakatan, setelah lolos dari ruko, ketiga anak tersebut pun berpencar dan mencari tempat perlindungan dan pertolongan.
DV pertama kali diselamatkan oleh petugas keamanan yang berada di sekitar lokasi. Tak berselang lama, warga menemukan US di lokasi yang sama.
Warga pun akhirnya membawa kedua anak tersebut ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar.
Saat itu, OW masih belum diketahui keberadaannya.
Sehari sesudahnya, petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, segera melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar, Senin (17/9/2018), tanpa OW.
Baca Juga : Syahrini Akan Lakukan Stand Up Comedy di Konsernya Nanti
“Dua orang anak ini sudah kita amankan dan masih dilakukan pencarian seorang lagi yang berhasil kabur," kata Satgas PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ardian Arnold saat ditemui di markas Polrestabes Makassar, Senin (17/9/2018).
OW kabur dan berlindung di rumah ibu asuhnya yang pertama, Ani, yang juga menjadi pembantu rumah tangga Memei, di Jalan Toddopuli 6 yang berjarak sekitar 2 kilometer dari ruko.
“Dari keterangan Memei, polisi kemudian mendatangi sebuah rumah pendeta di Jl Toddopuli 6, namun OW juga tidak ditemukan. Selanjutnya, polisi melakukan pencarian di rumah ibu Ani yang merupakan ibu asuh pertama OW yang juga pembantu rumah tangga Memei,” kata Panit Resmob Polsekta Panakukang, Ipda Robert Hariyanto Siga.
6. Polisi temukan batang besi alat penyiksa
Penyidik Polrestabes Makassar melakukan olah TKP di sebuah rumah toko (ruko) di Jl Mirah Seruni, Kecamatan Panakukang.
Dari olah TKP, penyidik menyemukan batang besi yang diduga digunakan Acci alias Memei alias Gensel (40) menganiaya ketiga anak angkatnya.
Baca Juga : Syahrini Akan Lakukan Stand Up Comedy di Konsernya Nanti
“Olah TKP dilakukan penyidik Polrestabes Makassar didampingi tim P2TP2A Kota Makassar beserta korban OW. Dari olah TKP, ditemukan sejumlah alat termasuk sebatang besi yang diduga digunakan Memei melakukan kekerasan terhadap ketiga korban. Alat bukti yang disita ditunjukkan oleh korban OW,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono, Selasa (18/9/2018).
Wirdhanto menegaskan, kasus ini sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
Penyidik saat ini terus memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti.
“Meski belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, kasus ini sudah ditingkatkan ke penyidikan. Sudah ada beberapa saksi yang kita periksa yakni saksi korban dan saksi warga di sekitar lokasi penyekapan ini. Kami akan periksa juga saksi psikolog dari P2TP2A Kota Makassar,” bebernya.
Saat ditanya bekas luka sulut rokok di tubuh korban, Wirdhanto mengaku masih melakukan pendalaman.
Setelah dilakukan olah TKP, tim Animal Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar datang untuk mengevakuasi seluruh binatang piaraan ibu angkat ketiga bocah tersebut.
Baca Juga : Al Ghazali Alami Kecelakaan Mobil di Condet, Polisi Telusuri Adanya Korban
Di tempat ini, tim mengamankan 6 ekor anjing yang disimpan di lantai 3 ruko.
7. Lakukan tes DNA
Kepada penyidik, tersangka Meilania Detaly alias Acci alias Memei alias Gensel (40) mengaku 2 dari 3 anak angkatnya itu adalah anak kandungnya.
Meskipun demikian, penyidik Polrestabes Makassar akan melakukan tes DNA untuk memastikan status ketiga anak yang disekap bersama binatang di sebuah rumah toko (ruko) di Jl Mirah Seruni, Kecamatan Panakukang, Makassar.
“Kepada penyidik, tersangka mengklaim 2 dari 3, tersangka mengklaim, bahwa anak pertama dan kedua adalah anak kandungnya dan anak ketiga adalah anak angkatnya. Tapi polisi tidak langsung percaya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono dalam konferensi persnya, Selasa (18/9/2018) sore.
Untuk membuktikan status ketiga anak tersebut, kata Wirdhanto, penyidik perlu pembuktian lebih lanjut dengan mencari dokumen-dokumen resmi seperti akta kelahiran ketiga anak tersebut dan berkoordinasi dengan Dinas Catatan Sipil.
Baca Juga : Dada Kiri Al Ghazali Terkena Benturan Akibat Kecelakaan Mobil
“Selain itu, kami akan mengundang Laboratorium Forensik khususnya bagian tes DNA untuk memastikan status ketiga anak tersebut. Apakah anak itu anak kandung tersangka atau bukan anak kandung,” tuturnya.(*)
Source | : | Kompas.com,serambinews.com |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |