Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Kue kering bernama leker pasti sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Camilan berteksture chruncy dan nikmat ini konon berasal dari zaman Belanda.
Meski kini telah tersebar di berbagai negara, beberapa sumber menyatakan leker berasal dari Bahasa Belanda yang berarti enak.
Leker merupakan makanan tradisional yang sering disajikan orang Indonesia dulu kepada penjajah Belanda.
Nama "Leker" sendiri muncul ketika orang Belanda ingin menggambarkan rasa enak dari kue ini.
Baca Juga : Pakai Tudung Hingga Pasangkan 2 Sepatu Berbeda, Intip Gaya Nyentrik Sandara Park di Paris Fashion Week
Namun sebagian menyebutkan kue leker merupakan makan asli Prancis, yaitu Crepes (baca:krep).
Bagi masyarakat Solo, kue leker memiliki sejarahnya tersendiri.
Baca Juga : Akumulasi Kejadian 15 Tahun Lalu, Inul Daratista Pertanyakan Keingan Rhoma Irama
Kue lekker merupakan sajian kue panekuk alias pancake yang biasa disantap orang Belanda yang ada di Solo.
Awalnya, kue leker tidak setipis sekarang, karena masyarakat Indonesia membuatnya agar lebih hemat maka dibuat tipis dan ternyata justru menjadi makanan khas yang banyak disukai.
Namun kini, cita rasa kue leker yang identik dengan rasa manis mengalami perubahan yang cukup pesat pesat.
Bahkan, beberapa waktu lalu, lekker dengan isian padat, tak terlalu chrunchy, dan bercita rasa gurih mencuri perhatian publik.
Baca Juga : Kisah Heroik Anthonius Gunawan Agung, Staf AirNav yang Tetap Bertugas Saat Gempa Palu
Leker Tradisional Indonesia
Kue leker tradisional Indonesia biasanya terbuat dari adonan tepung dan telur dengan isian potongan pisang, gula, krim kental manis, dan meses.
Makanan tipis dan ringan ini sangat cocok digunakan sebagai camilan segala usia.
Cita rasanya yang manis dan crunchy sangat cocok dilidah masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.
Leker Modern Indonesia
Leker modern Indonesia merupakan variasi kue leker dengan isian yang unik.
Tak lagi tipis, kue leker modern Indonesia padat dengan isi dan memiliki cita rasa manis dan gurih.
Salah satu leker modern Indonesia yang terkenal adalah leker Paimo, Semarang.
Isian keju, aneka snack dan biskuit manis, marshmellow, krim susu menjadi isian leker modern yang bercitarasa manis, sedangkan untuk cita rasa gurih biasanya berisi daging cincang, kornet, saus, daun bawang, telur, dan banyak lagi.
Tabaro Dange, Palu
Tabaro Dange merupakan camilan khas Kota Palu, Sulawesi Tengah yang terbuat dari sagu dengan isian ikan atau gula.
Camilan ini berbentuk seperti kue leker, lantaran proses pembuatan dan bentuknya mirip dengan bentuk kue leker di Jawa.
Isian tabaro dange terbagi menjadi dua jenis yaitu gurih dan manis.
Isian gurih terbuat dari sambal dan suwiran ikan yang berpadu dengan gurih dan manisnya adonan sagu.
Sedangkan variasi manis diisi dengan gula merah leleh yang nikmat.
Namun, hal yang membedakan tabaro donge dengan leker adalah teksturnya yang keras dan sulit dikunyah apa bila telah dingin.
Baca Juga : Judika Sabet 4 Penghargaan Sekaligus di Anugerah Planet Muzik 2018
Injera, Afrika
injera adalah makanan mirip panekuk (pancake) tipis atau crepe basah, spongy, berwarna abu-abu.
Rasanya mirip seperti panekuk, tetapi agak asam, mirip roti asam (sourdough).
Injera disobek sedikit-sedikit, dan dipakai untuk “menyendok” lauk-pauk yang disajikan.
Cara makan seperti ini mirip dengan cara Meksiko yang menggunakan tortilla untuk membungkus lauk.
Dosa, India
Dosa adalah makanan yang terbuat dari daging cincang berbumbu yang digulung dengan roti tipis atau crepes.
Dosa juga dimakan dengan sambal untuk cocolan dan kuah santan.
Dosa memiliki citarasa gurih dan sedikit pedas dari isiannya.
Biasanya, isian Dosa berupa daging domba atau ayam yang dicincang dan berbumbu rempah khas India.
Itulah lima jenis leker dari berbagai wilayah, mana nih yang ingin kamu sajikan di akhir pekan? (*)
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |