Situasi pun menjadi sangat panik pasca tsunami lantaran dua orang tersebut, Nuramansyah dan Qurun Hilang.
Apalagi jaringan komunikasi di Palu lumpuh karena bencana gempa tsunami sehingga membuat Ayep Zaki kesulitan menghubungi anggotanya di Palu.
Beruntung, dua warga tersebut ditemukan selamat pada Sabtu (29/9) pukul 08.00 WITA dan sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Saat ini keluarganya masih cemas, karena mereka belum bisa dipulangkan sebab bandara belum bisa beroperasi karena banyak fasilitas yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 SR.
"Kedatangan anggotanya ke pameran itu untuk mempromosikan tempe dari Kabupaten Sukabumi. Saat kejadian ada enam orang dalam stand, empat orang selamat dan dua orang yakni Nurmansyah dan Qurun sempat terhempas air laut. Namun Alhamdulillah keduanya ditemukan dalam keadaan selamat," jelasnya.
Baca Juga : Berawal dari Fans dan Hanya Bisa Selfie Lewat Poster, Kini Anandito Resmi Jadi Suami Anisa Rahma
Melansir dari Youtube Sukabumi, Adang Barnawi, kakek Qurun dan pihak keluarga sempat cemas ketika ada kejadian tsunami Palu.
Ia sempat berusaha menghubungi menantunya, Rudian Arifin, ayah Qurun tetapi kesulitan karena jaringan komunikasi lumpuh.
"Awalnya tidak aktif saat saya telepon. Kleuarga sempat cemas bahkan menangis. Saya telepon anak yang di Palu, alhamdulillah diangkat. Setelah mendengar kabar itu, baru bisa lega," tutur Adang.
Ketua FKDB Ayep Zaki pun juga sempat menceritakan kronologi detik-detik tsunami menerjang Palu dan menyapu lokasi stand pameran anggotanya.
Saat kejadian Rudhian, ayah Qurun memang tidak bersama anaknya lantaran harus mengambil stok tempe untuk pameran.
Ketika sampai di rumah tiga orang penjaga stand datang lalu tergeletak sambil mengeluhkan kaki sakit karena benturan saat gempa dan mengingatkan Rudhian pada anaknya yang masih tertinggal.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |