Laporan Wartawan Grid.ID, Novita Nesti Saputri
Grid.ID - Gunung Soputan meletus pada Rabu (3/10/208) pukul 08.47 WITA.
Abu vulkanik setinggi 4.000 meter (sekitar 5.800 meter di atas permukaan laut) membumbung tinggi setelah Gunung Soputan meletus.
Penyebaran abu vulkanik akibat Gunung Soputan meletus ini dominan ke arah Barat - Barat laut.
Setelah terjadi erupsi pertama, aktivitas Gunung Soputan yang terletak di Sulawesi Utara ini terus mengalami peningkatan dan kembali meletus hingga pukul 12.00 WITA.
PVMBG mencatat ada sebanyak tiga kali letusan susulan yaitu pada 10.44 WITA (tinggi abu vulkanik 2.000 meter), 11.12 WITA (tinggi abu vulkanik 2.500 meter), dan 11.52 WITA (tinggi abu vulkanik 5.000 meter).
Baca Juga : Beredar Video yang Dikabarkan Letusan Gunung Soputan, Sutopo: Orang Kok Begitu Tega Menyebarkan Kebohongan
Akibat Gunung Soputan meletus, jalur pendakian dari berbagai arah ditutup.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Kedarurratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara, Erick Manaroinsong.
"Saat ini jalur pendakian dari berbagai arah dinyatakan ditutup selama erupsi," kata Erick Manaroinsong di Silian pada Rabu (3/10/208) seperti yang telah Grid.ID lansir dari kompas.com.
Sebelumnya, PVMBG dan Badan Geologi ESDM meningkatkan status Gunung Soputan dari level Waspada menjadi Siaga.
Peningkatan status tersebut berlaku mulai Rabu (3/10/2018) pukul 13.00 WITA.
Baca Juga : Gunung Soputan Meletus Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 4 Km, BNPB Himbau Warga Tetap Tenang
"Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahaya Gunung Soputan, maka terhitung mulai tanggal 3 Oktober 2018 pukul 01:00 WITA tingkat aktivitas Gunung Soputan dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga)," tutut Kepala PVMBG, Kasbani.
PVMBG juga mengatakan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Soputan cenderung mengalami peningkatan sejak 1 Agustus hingga 2 Oktober 2018.
"Gempa Vulkanik Dalam cenderung meningkat secara perlahan, namun gempa Vulkanik Dangkal masih fluktuatif.
Sedangkan gempa Hembusan dan gempa Guguran mengalami trend peningkatan sejak pertengahan Agustus 2018," kata Kasbani.
PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 4 km dari puncak Gunung Soputan.
Baca Juga : Gunung Soputan Meletus, Status Gunung Berada di Siaga Tiga
Selain itu, mereka juga meminta masyarakat untuk menjauhi area perluasan sektoral ke arah Barat - Barat daya sejauh 6,5 km dari puncak karena daerah tersebut merupakan daerah bukaan kawah yang menjadi jalan guguran lava dan awan panas.
Gunung Soputan di Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara meletus pada 3/10/2018 pukul 08.47 WITA. Tinggi kolom abu vulkanik 4.000 meter mengarahnke barat-barat laut. PVMBG mencatat amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit. Belum ada perlu pengungsian. pic.twitter.com/LWN4N22gcu
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 3, 2018
Meski begitu, Kasbani meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu Gunung Soputan.
"Masyarakat di sekitar Gunung Soputan diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu letusan Gunung Soputan. Serta masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pemapasan jika terjadi hujan abu," kata Kasbani.
Sampai saat ini, PVMBG masih terus mengamati aktivitas kegiatan Gunung Soputan. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,esdm.go.id |
Penulis | : | Novita Nesti Saputri |
Editor | : | Novita Nesti Saputri |