Bukti arkeologi menunjukkan, Gallus gallus pertama kali dijinakkan dan didomestifikasi pada 10.000 tahun yang lalu.
Namun, analisis DNA dan simulasi matematis menunjukkan ayam sudah ada sejak 58.000 tahun silam.
Telur ditemukan di dalam dalam kerajaan hewan atau kingdom animalia.
Ia merupakan wadah yang menjaga embrio agar bisa bertahan hidup dan berkembang.
Menurut penelitian itu, telur pertama muncul jutaan tahun yang lalu.
Sebelumnya, sebagian besar hewan bereproduksi dengan mengandalkan air, mereka bertelur di dalam kolam atau lingkungan lembab lain, sehingga telur yang dihasilkan tidak mengering.\
Baca Juga : Perlu Tahu, Ini Fakta Soal Protein dan Nutrisi Dalam Telur
Seiring perkembangan waktu, jenis telur berbeda mulai muncul setelah adanya evolusi. Telur memiliki cangkang yang keras karena ditetaskan di darat.
Telur yang dihasilkan di darat ini berasal dari evolusi panjang binatang tetrapoda (berkaki 4 termasuk burung dan unggas) sejak lebih dari 300 juta tahun yang lalu.
Telur ini disebut sebagai telur amniot dengan ukuran lebih besar dan kualitas lebih baik.
Telur amniot memiliki tiga selaput ekstra yang terdiri dari chorion, amnion, dan allantois.
Hal ini memungkinkan embrio mengambil nutrisi yang disimpan, menyimpan produk limbah berlebih, dan bernafas tanpa perlu lingkungan akuatik eksternal.
Cairan ekstra yang terbungkus dalam amnion, ditambah kulit luar yang keras, semakin memberikan perlindungan ekstra.
Namun, peneliti belum dapat memastikan kapan dan bagaimana telur jenis ini terbentuk.
Sebab, cangkang telur tidak meninggalkan fosil yang jelas sebagai bahan penelitian.
Hanya saja, kemungkinan yang paling besar evolusi ini terjadi pada 340 juta-370 juta tahun yang lalu saat nenek moyang binatang ini binasa.