Selain itu, ketegangan otot, tekanan darah, denyut jantung, dan frekuensi pernafasan juga kembali ke keadaan semula.
Jadi, setelah mencapai puncak perangsangan, koitus, diikuti dengan orgasme, maka keduanya kembali ke keadaan semula.
Itulah mengapa, kegiatan seks tanpa penutupan atau afterplay sering menimbulkan ketidakpuasan.
Tak ubahnya seperti permainan yang enggak selesai.
"Ini terutama terjadi pada wanita. Dibandingkan pria, dalam berhubungan seks, wanita lebih mementingkan kepuasan batin, bukan kepuasan fisik dan nafsu semata."
Dikutip dari Nova.id, setelah mencapai orgasme, kepuasan seks pada lelaki ditandai dengan adanya ejakulasi. Tak demikian halnya dengan perempuan.
"Mungkin ada kedutan-kedutan di otot-otot vagina, tapi pada dasarnya, kepuasan wanita datangnya dari emosi, dari kepuasan batin, karena wanita lebih melibatkan perasaan dalam berhubungan seks.
" Itulah mengapa, wanitalah yang kerap "menderita" dengan tak dilakukannya afterplay.
"Mungkin pada lelaki tak terasa. Jarang ada suami yang terpengaruh atau stres karena tak mendapatkan afterplay. Wong, bagi lelaki, seks hanya dianggap sebagai kebutuhan semata, kok. Jadi, kalau sudah selesai berhubungan, ya, sudah."
Lain halnya dengan wanita, karena mereka sangat sensitif dan melibatkan emosi. "Jadi, kalau setelah kontak seksual suaminya langsung tidur kelelahan, terang saja si istri mencak-mencak."
Padahal, bahaya, lo, jika ada pihak yang merasa tak puas, karena bisa mempengaruhi kehidupan seks dan rumah tangga.
"Tanpa ada kegairahan dan rasa puas di dalam rumah, dikhawatirkan pasangan akan bergairah di luar rumah. Nanti dia cari PIL atau WIL untuk mencari kepuasan lain. Habis, di rumah aku enggak pernah puas, sih, begitu alasannya." Nah, lo!
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua