Di Pontianak, juga saya menemukan bukti orang-orang Indonesia itu baik-baik.
Adalah Lae Jotty dan Berti, mereka ini orang yang mau menampung saya selama di sana, walaupun memang Lae Jotty sebetulnya sudah saya kenal, namun tetap saja jika saja Tuhan tak mengizinkan mungkin saya tak akan bisa bertemu dengan beliau.
Sedangkan Berti sendiri baru saya kenal selama di Pontianak namun beberapa hari bersama dia, seakan-akan kami sudah saling mengenal belasan tahun.
Di sini saya melihat rasa saling percaya antar sesama manusialah yang membuat saya merasa bisa diterima.
Dengan bantuan berti saya kehabisan uang ia mencarikan saya pekerjaan menjadi buruh harian mengaspal jalan di area Supadio Pontianak. Karena saya memohon untuk bekerja sehingga saya bisa pindah pulau.
Pulau Sumba yang sangat ramah dan bersaudara ketika saya tidak kenal sama mereka hanya kenal di kenalkan teman membuat saya memberanikan diri ke sana dengan modal nama dan nomor telepon saya menuju sumba.
Di sana ada kakak merlyn yang hanya nama dan alamat rumah di waitabula sumba barat daya untuk saya cari. Kemudian saya bertemu beliau i pertama kali .
Sebenarnya kakak Merlyn merupakan saudara dari Romo Christo salah seorang yang merekomendasikan saya untuk bertemu kakak merlyn.
Akan tetapi Romo Christo pun di rekomendasikan oleh kakak Maria Dara yang ada di Jakarta.
Kakak Maria Dara saya juga dikenalkan oleh mas Icay teman satu perjuangan di kantor Kompas Gramedia dulu.
Saya membantu d irumah mencuci piring, memasak dan ikut kehidupan merek.
Saya akhirnya menjadi bagian dari keluarga Nani Boeloe.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya