(Baca : Taeyeon SNSD Sudah Putus Denagn Baekhyun EXO, Lah Kok Ketahuan Bawa 'Barang' Mantannya itu )
“Yang mengelola pengurus RT dan RW,” kata perempuan 51 tahun yang sudah tinggal di perumahan di area Pasar Kemis, Tangerang, ini.
Menurut Morinna yang punya rumah tipe 45/120, hampir setiap tahun iuran lingkungan di perumahannya naik.
Tahun lalu, besaran iuran itu hanya Rp 40.000 per bulan.
Untuk biaya listrik dan air, Morinna membayar langsung ke PLN dan PDAM tanpa melalui pengurus RT atau RW.
Untuk air, biaya langganannya sekitar Rp 100.000 per bulan.
(Baca : Lagi Hype nih di Kalangan Millennials, Nongkrong Cantik di Warunx Exito yang Serba Kekinian )
Pungutan lingkungan Agus Budiantoro yang tinggal di Sunrise Garden Bukit Putra lebih besar ketimbang Morinna.
Pria 50 tahun ini saban bulan membayar iuran lingkungan Rp 75.000 untuk keamanan, sampah, dan kas RT.
Tiap tahun nyaris ada kenaikan besaran iuran lingkungan di perumahan Agus yang berada di daerah Bogor.
Tapi, keputusan kenaikan dan besarannya tergantung dari musyawarah dan mufakat warga.
Biasanya, angka kenaikan iuran sekitar 10%.
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya