Itu sebabnya_mungkin_ permainan ini dibuat, yaitu untuk mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan kita dalam merebut dan mempertahan kemerdekaan,
Apapun senjatanya, kemerdekaan harus kita rebut. Dengan bantal sekali pun!
Padahal dulu, ajang ini adalah hiburan dan cara bagi para penjajah untuk tertawa. Sadis memang!
Jadi, para penjajah suka menertawakan rakyat Indonesia yang kesusahan memanjat batang pinang.
Ajang ini biasanya diadakan pas ada acara pernikahan atau perkawinan.
Para penjajah waktu itu akan mengajak rakyat Indonesia untuk mengambil hadiah yang terdapat di puncak batang pohon pinang yang dilumuri pelumas.
Bagi para penjajah, panjat pinang adalah tontonan menarik. Ya, mereka suka melihat kita kesusahan meraih impian.
Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan | Grid.ID https://t.co/iDia3AVpvr
— Grid.ID (@grid_id) August 17, 2017
Tapi yang jelas, lomba ini tetap dibudayakan. Pasalnya hadiah lomba panjat pinang semakin tahun semakin menggiurkan.
Bukan cuma sepeda, televise atau kompor di puncak batang pinang, melainkan juga jaman dulu ada keju, gula dan kemeja yang pada jaman itu merupakan barang-barang mewah.
Sekarang, hadiahnya bisa gadget atau voucher liburan ke luar negeri. Wih! *Kenapa nggak keliling Indonesia aja sih?
Eniwei, dari permainan ini, kita bisa belajar banyak tentang kekompakan dan kebersamaan.
Bagaimana usaha satu tim meraih kemenangan harus dipupuk kekuatannya sehingga bisa sampai di ujung batang pinang.