Ia diduga meninggal setelah menjalani laku tapa 40 hari 40 malam demi menggapai ilmu ma’rifat.
Alih-alih memperoleh ilmu yang diinginkan, Abdul Ghofur lebih dulu meregang nyawa, Desember 2015.
Ajaran itu tak lain merupakan petunjuk dari gurunya, Kyai Abah Hasanudin atau Kyai Syawal.
Baca Juga : Pria Asal Kebumen Pelihara 10 Ular Piton Hingga Habiskan Rp 3 Juta Per Bulan
Bukannya dibawa ke rumah duka, jenazah Abdul Ghofur dimakamkan di komplek padepokan di RT 2 RW 2 Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo.
Hingga tujuh bulan kemudian, Agustus 2016, Polres membongkar makam itu untuk dipindah ke kampung halaman atas permintaan keluarga.
Sekretaris Desa Tepakyang Salukman membenarkan Syawal adalah warganya.
Baca Juga : Berawal dari Facebook, Siswi SMK Dicabuli Berkali-kali Setelah Diiming-imingi Video Dewasa
Menanggapi penangkapan Syawal oleh polisi karena kasus dugaan persetubuhan anak bawah umur, pemerintah menyerahkan urusan itu ke pihak berwajib.
"Kita serahkan semua ke pihak berwajib," katanya, Senin (7/1)
Tak banyak kesan yang ditangkap warga dari sosok Syawal.
Baca Juga : Guru Ngaji di Probolinggo Cabuli Keponakannya yang Masih SMP Hingga Hamil 4 Bulan, Begini Kronologinya
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |