Pasalnya, pria paruh baya itu dikenal tertutup atau jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
Padepokan milik Syawal pun dikatakannya dipagar tinggi sehingga warga tak mengetahui aktivitas mereka di dalam.
Hanya yang dia ketahui, sehabis Maghrib, kerap terdengar alunan seperti salawat yang dilantunkan bersama-sama.
Baca Juga : Guru Ngaji di Probolinggo Cabuli Keponakannya yang Masih SMP Hingga Hamil 4 Bulan, Begini Kronologinya
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |