Baca Juga : Tak Mampu Push Up Lebih dari 10 Kali, Hati-Hati Risiko Kematian Kamu Lebih Tinggi
Meski demikian, Arif menilai masih perlu edukasi yang mudah dipahami dan efektif untuk masyarakat.
Salah satu media yang digunakan KOPMAS adalah video yang diupload pada akun Youtube Koalisi Peduli.
Dalam video berdurasi 4 menit 26 detik itu KOPMAS menjelaskan setiap olahan susu mempunyai berbagai nutrisi yang terkandung pada susu, meski dalam kadar berbeda.
Alasannya adalah proses pengolahan yang membuat kadar beberapa nutrisi menjadi berkurang. Oleh karena itu, setiap produk olahan susu tidak bisa disetarakan dengan susu.
KOPMAS mencontohkan mentega yang memiliki lemak tak jenuh besar tapi proteinnya sedikit.
Kadar kandungan yang berbeda ini juga berlaku pada SKM.
Proses pengolahan SKM yang mencampurkan gula dan susu dengan rasio 40:60 membuat jenis olahan ini tidak cocok diberikan pada anak-anak dalam bentuk minuman.
Selain video Arif juga menyebut, pada Desember 2018 KOPMAS juga meluncurkan akun twitter @PengaduanKOPMAS.
Baca Juga : Luna Maya Tak Yakin Bisa Menikah, Psikolog: Perempuan dengan Masa Lalu Kelam Cenderung Takut Menikah
Melalui akun tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih pro aktif memperhatikan produk makanan dan minuman yang dikonsumsi anak.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |