Farrel ingin mengunduh sebuah game.
Namun kuota data yang dimilikinya terbatas.
Waktu itu, Farrel masih duduk di kelas 1 SMA.
"Awalnya itu ingin men-download game, tapi kuota terbatas padahal saya ingin sekali main game itu.
(BACA: Heboh, Para Bridesmaid Terluka Karena Potongan Kaca, Pernikahan Terpaksa Dibatalkan Karena Hal Ini)
Lalu kepikiran, bagaimana caranya mengecilkan game itu, biar bisa main," tuturnya sembari tertawa.
Dari keinginannya main game tersebut, Christopher Farrel Millenio lalu mulai mencari di internet cara mengecilkan data.
Dari pencariannya itu, remaja berusia 17 tahun ini menemukan data compression atau pemampatan data.
"Saya iseng-iseng mencari lalu riset dan ternyata, data compression belum begitu berkembang, ya lalu muncul ide untuk meneliti karena dampaknya luas juga," katanya.
Sejak kelas 1 SMA, Farrel melakukan penelitian lebih serius tentang data compression.
(BACA: Yuk Buat Steak Tahu Ala Negeri Sakura, Dijamin Enak dan Menggugah Selera)
Setelah kurang lebih satu setengah tahun, remaja kelahiran Yogyakarta, 1 Januari 2000 ini berhasil menciptakan penelitian yang diberi judul "Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data".
Viral, Warung Nasi di Bogor Ini Mendadak Diserbu Warga, Ternyata Pembeli Cuma Cukup Bayar Seribu, Ini Alasannya