Hasil penelitiannya itu lalu diajukan ke ajang kompetisi di Indonesia baik regional maupun nasional. Sebab, menurutnya, belum ada orang Indonesia yang meneliti secara khusus mengenai data compression padahal dampak positifnya begitu besar.
Namun upayanya itu tidak membuahkan hasil.
Diajukan sejak tahun 2016, proposal penelitian milik Farrel selalu ditolak.
"Ya, kalau dihitung sampai 11 kali tidak diterima," katanya.
(BACA: Ternyata Inilah Alasan Seseorang Tidak Bergairah Bercinta, Apa Kamu Mengalami Salah Satunya?)
Penolakan itu tidak membuat Farrel berkecil hati.
Justru hal itu malah membuat semangat remaja berkaca mata itu kian membara.
Dia terus berusaha menyempurnakan penelitiannya baik dari sisi teori hingga penulisannya.
Sebab, remaja kelahiran Yogyakarta ini yakin suatu saat penelitiannya akan diterima.
"(Saya) tidak menyalahkan panitia, tetapi diri saya sendiri dan mengevaluasi. Mungkin cara saya menyampaikannya kurang tepat sehingga mereka sulit memahami, jadi terus disempurnakan sampai-sampai membuat delapan versi," tandasnya.
(BACA: Padah Tampil Sederhana, Tapi Sehun EXO Curi Perhatian Saat Hadir Di Acara Ini, Kok Bisa Sih?)
Belasan kali gagal tak membuat Farrel menyerah.
Viral, Warung Nasi di Bogor Ini Mendadak Diserbu Warga, Ternyata Pembeli Cuma Cukup Bayar Seribu, Ini Alasannya