Grid.ID – Margaretha Geertruida Zelle alias Mata Hari, merupakan seorang penari eksotis dan pelacur yang ditembak mati karena dicurigai sebagai mata mata pada perang dunia I.
Ada orang Belanda yang merencanakan suatu museum untuk Mata Hari.
Bagi kebanyakan orang nama Mata Hari masih diingat sebagai ratunya mata-mata, wanita pemikat laki-laki yang menjual rahasia-rahasia militer kepada musuh.
Tetapi di tahun-tahun belakangan ini timbul banyak keraguan tentang peranan sebenamya yang pernah dijalankan oleh penari eksotis yang bernama Indonesia ini.
Baca Juga : Danau Toba Tericpta dari Letusan Maha Dahsyat yang Sempat Buat 'Hentikan' Bumi Selama 6 Tahun
Apakah Mata Hari bukan hanya kambing hitam pejabat-pejabat Perancis untuk menyembunyikan kegagalan-kegagalan di bidang militer di belakang kisah-kisah mata-mata yang dahsyat-dahsyat?
Dalam bukunya yang terbit dalam tahun 1964, "De moord op Mata Hari" (Pembunuhan atas Mata Hari), wartawan Belanda Sam Wagenaar tiba pada kesimpulan, bahwa Mata Hari malah seorang mata-mata Perancis, yang tak pernah bekerja untuk pihak Jerman.
Wagenaar, yang telah banyak mengerjakan riset untuk maskapai film MGM, pada tahun 60-an berhasil memperoleh file tentang Mata Hari dari Scotland Yard.
la berulang kali mengutip ucapan mata-mata wanita di pihak Perancis Marthe Richards, bahwa Mata Hari "seharusnya bisa dianugerahi bintang Legion d'Honneur serta disebut sebagai pahlawan Perancis".
Baca Juga : Gaya Menantu SBY Annisa Pohan Saat Nyoblos di TPS Curi Perhatian, Simpel Tapi Berkelas!
Telah berpuluh-puluh buku diterbitkan selama tahun-tahun duapuluhan dan tigapuluhan, yang sebagian besar bersifat sensasi murahan dan berisi isapan jempol yang paling fantastis.
Lambat-laun semuanya itu berkembang menjadi suatu mitos yang sulit dihapuskan dari anggapan kebanyakan orang, walaupun ada beberapa penulis yang secara objektif berusaha mencari fakta-fakta yang sebenarnya.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |