Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Aksi demonstrasi di Iran dalam beberapa hari terakhir telah melahirkan sejumlah tanda tanya besar.
Rezim yang bercokol di dekat Teluk Persia ini sudah akrab diketahui berusaha ditumbangkan oleh badan intelijen Barat.
Kasus yang baru terjadi pada hari kamis (28/12/2017) lalu, setidaknya memunculkan sebuah pertanyaan.
"Sebenarnya seberapa jauh badan intelijen Barat ikut menabur benih kerusuhan di Iran?"
(Baca juga: Liburan di Negara yang Berbeda, Gracia Indri dan Shandy Aulia Tampil dengan Gaya Bsusana yang Mirip Banget!)
Mustafa al-Bassam adalah seorang peneliti keamanan yang tengah mengejar gelar Ph.D di London.
Mantan anggota kelompok hacktivist, LulzSec, memberi sebuah pidato dalam Kongres Komunikasi Chaos (CCC) ke-34 di Leipzig, Jerman.
"Penelitian Ancaman Bersama Kelompok Intelijen (JTRIG), sebuah unit di salah satu badan intelijen Inggris," ungkapnya pada 27 Desember 2017.
"Bertugas menciptakan boneka, berupa akun dan konten palsu di sosmed."
Kemudian akan, "Menggunakannya sebagai 'trik kotor' untuk 'menghancurkan, menyangkal, menurunkan, (dan) mengacaukan' musuh-musuh dengan cara membusukkan citra (target sasaran)."
(Baca juga: Ditanya Soal Status Nikah Siri dengan Backing Vokal, Begini Tanggapan Opick)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |