Kembali kepada pernyataan yang dipaparkan Bassam, mantan kontraktor National Security Agency (NSA) makin memperkuat penjelasannya.
Edward Snowden merilis sejumlah dokumen di tahun 2014.
(Baca juga: Sunggyu INFINITE Curhat, Akhir Tahun 2017 Jadi Waktu Tersibuknya, Siapin Apa Aja nih? )
Dalam dokumen yang dirilis turut menunjukkan bahwa JTRIG menggunakan serangan yang disebut Distributed Denial of Service (DDoS) untuk menargetkan Anonymous dan LulzSec.
Hingga kini, keberadaan unit ini masih tetap jadi rahasia.
Menggunakan informasi dari bocoran dokumen dan juga pengalamannya secara langsung menjadi sasaran intelijen Inggris, Bassam menemukan hal mengejutkan.
Badan Intelijen Britania Raya (GCHQ) ternyata menggunakan layanan pemendek URL untuk membuka kedok sejumlah identitas anggota Anonymous.
(Baca juga: Tambah Berat Badanmu dan Dapatkan Tubuh Ideal dengan Konsumsi Makanan Ini)
"Dengan menggunakan detail penting ini, aku bisa menemukan akun Twitter dan sejumlah situs web boneka yang diatur oleh GCHQ."
Bassam mengatakan akun dan situs web tersebut berpura-pura sebagai sejumlah aktivis selama Arab Spring di tahun 2011 dan demonstrasi besar-besaran di Iran pada 2009.
Selain itu, JTRIG juga melakukan operasi rekayasa sosial perihal demonstrasi di Suriah dan Bahrain.
Muncul sebuah bocoran slide GCHQ berlabel 'rahasia' yang terkait dengan Amerika Serikat (AS), Australia, Kanada, Inggris, serta Selandia Baru.
Park Seo Joon dan Won Ji An Dikabarkan Akan Beradu Akting Dalam Drama 'Waiting for Gyeongdo'
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |