Di sana, dia menceritakan semua masalahnya dan polisi kemudian meminjamkan telepon untuk menghubungi kedutaan besar Indonesia di Beijing.
Baca Juga: 5 Jenis Sepatu ini Ternyata Bisa Membahayakan Keshatanmu Jika Terlalu Sering Dipakai
Pada Sabtu akhir pekan lalu, Monika tiba kembali di Jakarta setelah 10 bulan masa yang penuh derita itu.
"Saya lega tidak memiliki anak dengan dia. Apa yang terjadi dengan anak-anak saya jika ayah mereka suka memukul ibunya dan memiliki nenek yang kejam?" kata Monika.
"Saya amat tertekan selama hidup di China sehingga nyaris gila. Saya menangis tiap malam. Kini saya hanya ingin bekerja agar adik-adik saya bisa sekolah," dia menegaskan.
Baca Juga: Gadis 11 Tahun ini Meregang Nyawa Usai Sikat Gigi, Ternyata Karena Hal ini
Awal bulan ini, setelah mengetahui kasus Monika, polisi menggerebek sebuah rumah di Pontianak yang diyakini adalah milik sang perantara.
Operasi itu mengungkap adanya 60 perempuan yang akan diterbangkan ke China untuk menikahi pria yang sudah membayar hingga Rp400 juta untuk satu perempuan.
Sementara di China, pekan lalu kepolisian negeri itu menyelamatkan 1.147 perempuan warga asing korban perdanganan manusia.
Di antara mereka terdapat 17 anak-anak asal Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Thailand.
Sebanyak 1.332 orang ditahan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam jaringan perdagangan manusia ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perempuan Indonesia yang Dijual untuk Menikahi Pria China"
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |