Grid.ID - Nasib tragis dialami oleh seorang TKW asal Lombok Barat, Sri Wahyuni.
Maksud hati ingin mencari rezeki di negeri orang, TKW bernama Sri Wahyuni justru harus menelan pil pahit dan menerima siksaan dari majikannya.
Selama 1 tahun 6 bulan, TKW Sri Wahyuni menerima beragam siksaan : mulai dari sayatan pisau sampai siraman air panas.
Baca Juga: 21 Tahun Bekerja, TKW Cirebon Ini Tak Mendapat Upah dan Harus Banting Tulang di 2 Tempat Berbeda
Ditemui Kompas.com di kediamannya, ibu tiri Sri Wahyuni yang bernama Nurasiah (45) merasa sedih dengan kondisi anaknya tersebut.
Meski bukan ibu kandung, Nurasiah mengatakan bahwa penderitaan yang dialami Sri di negeri orang membuatnya sakit dan terpukul.
Bahkan, keluarga sempat kesulitan mengontak Sri akibat sikap majikannya tersebut.
Sri sendiri, menurut penuturan Nurasiah, berangkat pada 24 Desember 2017 silam.
Sebulan bekerja di Riyadh, Sri sempat menelepon Munakarah, bibinya.
Dalam kontak singkat tersebut, Sri mengaku ia kerap mendapat siksaan dari majikannya.
Baca Juga: Viral PNS Hina Pembantu di Facebook, TKW Hongkong : Kalau Dia Dipecat, Saya Syukur Alhamdulillah
Siksaan yang diterima Sri ini begitu berat.
Sri disebut kerap menerima sayatan pisau, pukulan ke wajah dan mata, hingga siraman air panas yang bertubi-tubi diterimanya.
"Dia bilang 'saya disiksa di sini, carikan saya tekong yang berangkatkan dan pulangkan saya, saya sudah tidak tahan'," tutur Nurasiah sebagaimana Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Mendapat telepon yang begitu pedih ini, keluarga kalang kabut mencari tekong yang memberangkatkan Sri.
Tekong (calo) yang memberangkatkan Sri ini pun memberikan kontak seorang agensi di Riyadh kepada keluarga Sri.
Namun saat ditelepon, agensi ini justru meminta keluarga Sri menelepon dan menayakan nasib Sri pada tekong.
Saling lempar tanggung jawab, keluarga pun akhirnya mendesak kedua pihak agar segera mendapatkan kepastian atas nasib Sri.
Akhirnya setelah didesak, 28 Januari 2019, agen berhasil menelepon majikan Sri.
Namun, bukan buah manis yang dirasa keluarga.
Mereka justru diminta tidak mengganggu Sri yang, klaim si Majikan, 'sedang sibuk bekerja'.
"Mereka saling lempar tanggung jawab, setelah terus kami desak, 28 Januari 2019 agen berhasil menelepon majikan Sri.
"Tetapi pihak agen diminta tidak menelepon dan mengganggu anak saya karena sedang sibuk bekerja," kata Nurasiah.
Kesempatan lain kembali didapat oleh bibi Sri.
Bibi Sri berhasil menelepon majikan Sri usai mendapat nomor dari agensi.
Ditelepon via WhatsApp, majikan Sri yang awalnya tidak tahu kalau itu keluarga Sri, malah memblokir nomor bibi Sri usai mengetahuinya.
Namun pemblokiran itu tak mematahkan semangat keluarga Sri.
Setiap minggu dan bulan, Saharuddin, ayah Sri, tak lelah memburu sang Tekong menanyakan kabar dan keberadaan anaknya.
Dan belakangan diketahui, mengutip pemberitaan TribunWow, bahwa rupanya Sri dijual oleh calo TKI alias tekong seharga Rp 110 juta.
Akhirnya, nasib baik berpihak pada keluarga Sri.
Juli ini, keluarga mendapat kabar tentang keberadaan dan kondisi Sri yang ternyata sangat memprihatinkan.
Sri kini berada di shelter KJRI Jeddah, diselematkan dan dirawat dengan baik sejak 18 Juli 2019 malam.
Baca Juga: Viral PNS Hina Pembantu di Facebook, TKW Hongkong : Kalau Dia Dipecat, Saya Syukur Alhamdulillah
"Saya tidak bisa bayangkan dia berjuang, bertahan hidup, menahan rasa sakit dan siksaan majikannya sejak Januari 2018 hingga diselamatkan 18 Juli 2019.
"Selama 1 tahun 6 bulan anak saya berjuang dan selama ini kami tak pernah mendapat kabar yang jelas," kata Saharudding dengan suara bergetar.
Keluarga Sri Wahyuni sangat bersyukur Sri bisa diselamatkan, namun mereka tetap ingin menuntut dan melaporkan kasus yang dialami Sri pada aparat kepolisian.
Pada 19 Juli 2019 keluarga didampingi Ketua Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD) Mahmuda Kalla dan Kepala Dusun Pesanggaran, Suhaimi, melapor ke Polda NTB dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Mahmuda Kalla mengatakan, mereka bertemu dengan Kasubdit IV Bidang Anak dan Wanita (Ranakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati dan oleh Pujawati disarankan melaporkan ke Polres Lombok Barat.
"Hanya saja sampai sekarang belum ada tindak lanjut, kami masih menunggu, kami berharap tekong yang memberangkatkan Sri secara ilegal segera ditangkap," kata Mahmuda. (*)
Sinopsis Film The Man From Nowhere, Laga Won Bin Lindungi Kim Sae Ron yang Diculik Mafia Narkoba
Source | : | Kompas.com,TribunWow |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |