Para peneliti dari University College London (UCL), baru-baru ini melakukan penelitian terhadap hubungan antara pengalaman seorang wanita dengan seksisme dalam kesejahteraan mereka.
Penelitian tersebut dilakukan pada Studi Longitudinal Rumah Tangga terhadap 2.956 wanita berumur 16 tahun lebih di Inggris pada tahun 2009 dan 2010.
Wanita yang mendapat sebutan, ancaman, bahkan tindakan fisik dapat lebih rentan mengalami depresi.
3. Tinggal di Kota Besar dengan Polusi yang Tinggi
Baca Juga: Breaking News: Sulli F(X) Ditemukan Tewas di Rumahnya
Lingkungan tempat tinggal juga menjadi salah satu penyebab munculnya depresi.
Dilansir Grid.ID dari laman The Guardian, berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Psychiatry Research itu, Helen dan timnya juga mengatakan kalau 75% masalah kesehatan mental dimulai pada masa kanak-kanak hingga remaja di mana ketika itu otak sedang mengalami perkembangan pesat.
"Tingkat polusi udara yang tinggi tidak baik, terutama untuk anak-anak karena dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental," ungkap Helen dari Kings Collage London, seperti yang dikutip dari The Guardian.
Partikel polusi udara yang kecil dinilai sanggup masuk ke dalam sistem saraf kita hingga menimbulkan penumpukan dan peradangan.
Baca Juga: Setelah Proses Penyelidikan, Kepolisian Ungkap Penyebab Kematian Sulli Eks f(x)
Pada anak-anak, terjadinya peradangan pada sistem saraf otak akan menghambat perkembangannya sehingga akan mengarah ke bipolar dan depresi.
"Seperti yang kita tahu, partikel polutan cukup kecil untuk masuk melewati sistem saraf kita. Hal ini tentunya akan mengakibatkan peradangan di otak yang dapat berkembang menjadi gelaja depresi," imbuhnya.
Keluarga Kim Sae Ron Sempat Tak setuju Putrinya Pacaran dengan Kim Soo Hyun, sang Aktor Berikan Alasan Ini
Source | : | The Guardian,independent,kompas,womens health |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |