Ketika demonstrasi selama tiga jam itu berakhir, Emma Gonzalez mengatakan ada beberapa pekerjaan akhir untuk para demonstran
"Satu pekerjaan terakhir," katanya.
"Pergilah ke sana dan pilihlah," ujar Emma.
(Harga Pertalite Naik, Kenali Perbedaanya Dengan Jenis Premium dan Pertamax)
Dilansir dari Vox.com, pidato Emma itu dengan cepat menarik pujian dan keheranan di media sosial.
Beberapa orang menyebutnya luar bahwa ia biasa dan kuat.
Pendiri Black List, Franklin Leonard menggambarkan sosok Emma sebagai salah satu momen politik luar biasa yang pernah dilihatnya.
Emma Gonzalez kemudian menuliskan kicauannya di akun Twitter.
Ia meminta orang-orang untuk membayangkan, "Bagaimana rasanya jika kamu harus bersembunyi selama keheningan itu". (*)
(8 Kisah Perjuangan Kembar Siam di Indonesia, Salah Satu Kembarannya Ada yang Meninggal Dunia)
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |