Hormon tersebut memicu sebuah perubahan besar pada tubuh perempuan.
Baca Juga: Demi Kesehatan, Berikut Tips Memilih Bra yang Aman untuk Digunakan
Otak, kulit, otot, dan emosi semuanya terdampak oleh penurunan level estrogen.
Tubuh dapat mulai berperilaku sangat berbeda dan banyak perempuan merasakan gejalanya jauh sebelum menstruasi benar-benar berhenti, pada masa yang disebut peri-menopause.
Rasa panas yang sangat (hot flush), berkeringat di malam hari, masalah tidur, cemas, suasana hati yang buruk, dan kehilangan minat pada seks adalah gejala umum.
Baca Juga: Miss V Kering, Gairah Bercinta jadi Menurun? Ini Penyebabnya
Masalah kandung kemih dan kekeringan vagina juga normal selama masa ini.
Ketika produksi estrogen berhenti sama sekali, tulang, dan jantung merasakan efek jangka panjang.
Tulang bisa melemah, menjadi lebih mudah patah, dan perempuan bisa menjadi lebih rentan akan penyakit jantung dan stroke.
Itu sebabnya perempuan ditawari terapi penggantian hormon, atau HRT, yang meningkatkan kadar estrogen dan membantu meredakan gejala-gejala tersebut.
Namun tidak semua perempuan mengalaminya.
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |