Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau dengan perut kosong.
Tanin dalam daun teh bertanggung jawab atas rasa teh yang pahit dan kering.
Sifat astringen dari tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan, berpotensi menyebabkan gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.
Jumlah teh yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek ini bisa sangat bervariasi.
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari perut kamu, memungkinkan isi lambung yang bersifat asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan.
Kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung total.
Paparan kafein tingkat tinggi dari minuman seperti teh selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Data tentang bahaya kafein selama kehamilan beragam dan masih belum jelas seberapa aman kafein tersebut.
Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa risiko komplikasi tetap relatif rendah jika kamu menjaga asupan kafein harian di bawah 200-300 mg.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |