Grid.ID - Jepang dikabarkan berniat akan membuang limbah radioaktif PLTN ke laut.
Hal ini jelas akan merugikan makhluk hidup khususnya manusia.
Lalu sebagaimana berbahayanya jika terserap ke dalam tubuh?
Baca Juga: Gandeng Lobster Brass Combo, The Panturas Bakal Hibur Penggemar Secara Virtual
Sekitar 10 tahun setelah bencana nuklir Fukushima, tangki penampungan air tercemar radioaktif nyaris penuh dan akan dibuang ke laut, setelah air yang mengandung Tritium difilter.
Bencana Fukushima 11 Maret 2011, mengerikan untuk diingat.
Sebuah gempa dahsyat berkekuatan 9,1 megnitudo mengguncang kawasan timur laut Jepang, memicu tsunami hingga setinggi 14 meter dan menghantam komplek pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
Akibatnya, sistem pengaman ambruk, blok reaktor Fukushima nomor 1 sampai nomor 4 meledak dan mengalami peleburan inti nuklir. Unsur radioaktif terlepas ke atmosfir.
Dan lebih dari 160.000 warga dari kawasan sekitar reaktor atom Fukushima diungsikan sementara atau permanen.
Sekarang, hampir 10 tahun setelah bencana nuklir hebat di Fukushima, kondisi di sekitar reruntuhan PLTN dinyatakan stabil.
Namun tempat penampungan air pendingin reaktor yang tercemar radioaktif dilaporkan nyaris penuh.
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |