Seluruhnya ada 1.129 tangki penampung yang menyimpan 1,233 juta meter kubik air tercemar radioaktif.
Sebanyak 958 tangki digunakan menyimpan air pendingin reaktor yang sudah difilter.
Sisanya 71 tangki menampung air yang tercemar radioaktif kadar tinggi unsur Cesium dan Strontium.
Karena reaktor atom yang melebur tetap harus didinginkan, dan air hujan juga masuk ke bekas PLTN, setiap harinya ada sekitar 170 ton air pendingin yang harus ditampung.
Sejak beberapa tahun lalu, pejabat keamanan atom Jepang sudah menyadari, kapasitas penampungan air limbah tercemar unsur radioaktif akan habis terpakai pada 2022.
Namun apa solusinya?
Baca Juga: Soal Rencana Pernikahan dengan Putri Delina, Jeffri Reksa Sebut Keluarga Sudah Kenal Satu Sama Lain
Membuang air tercemar radioaktif ke laut
Perusahaan yang dulu mengoperasikan PLTN Fukushima, Tepco menyodorkan solusi paling mudah, yakni membuang air yang tercemar unsur radioaktif ringan Tritium yang sudah difilter, langsung ke laut atau menguapkan airnya hingga habis.
Alternatif lainnya, memompa dengan tekanan tinggi air tercemar radioaktif itu jauh ke perut Bumi. Atau memasang tambahan ratusan tangki penampungan baru.
Prof. Dr. Georg Steinhauser, pakar Radioekologi dari Leibniz Universität Hannover di Jerman berpendapat, pemasangan tambahan tangki penampung bukan solusi bagus.
"Menimbang kawasan yang merupakan zona risiko tinggi gempa bumi, harus dicari solusi secepatnya," kata Prof. Steinhauser seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Kamis (19/11/2020).
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |